"Ikan dan udang banyak ditemukan mati dan mabuk di Air Sungai Perumbaian ini fakta, bukan rekayasa. Jadi kalau sungai ini bukan tercemar apa? Kemana tanggungjawab PT KGS terhadap alam Kecamatan Nasal ini," tegasnya.
Terpisah, Manager Humas PT CBS, Petrus Silaban membantah kalau Air Sungai Perumbaian itu tercemar. Karena mereka tidak pernah membuang limbah langsung ke sungai. Bahkan setiap hari tim PT CBS melakukan uji barometer, dan pH air sungai normal 5-6.
Mengenai aroma Air Sungai Perumbaian dan perubahan warna Air Sungai Perumbaian menurut itu tidak menjadi patokan sungai tercemar. Buktinya hasil barometer mereka air sungai memenuhi baku mutu kualitas air.
Walaupun demikian, pihaknya akan bertanggungjawab dan akan mencari solusi yang terbaik. Supaya Air Sungai Perumbaian dan sungai lainnya di daerah PT KGS seperti dahulu.
"Kami belum tahu pasti apa penyebab Air Sungai Perumbaian ini berubah warna, mengeluarkan aroma tak sedap dan habitat ekosistem sungai mabuk. Tapi akan kami usahakan supaya sungai ini kembali seperti dahulu," tegasnya.
Menanggapi hal ini, Kapolres Kaur AKBP Yuriko Fernanda, SH, S.IK, MH melalui Kapolsek Muara Nasal Iptu Susanto dengan tegas mengatakan, kepada PT KGS untuk segera menyelesaikan persoalan ini.
Telusuri apa yang menjadi penyebab Air Sungai Perumbaian berubah warna, mengeluarkan aroma tak sedap hingga menyebabkan ekosistem sungai banyak mati.
Kalau persoalan ini tidak dapat dituntaskan dalam beberapa waktu ke depan. Maka pihaknya akan mengambil tindak tegas. Karena ini jelas mengganggu kenyamanan masyarakat.
"Saya tidak menakut-nakuti pihak perusahaan. Dengan kondisi Air Sungai Perumbaian seperti ini tentu meresahkan masyarakat. Bahkan mengancam mata pencaharian mereka. Kalau kondisi Air Sungai Perumbaian tidak mengalami perubahan dan masih mengeluarkan aroma tak sedap maka PT KGS harus siap-siap," jelas Kapolsek.*