Yang mana, lokasinya yang berada di jantung kota ini menjadikan Tebat Rukis tempat favorit bagi pemuda dan pemudi untuk berkumpul saat malam hari.
Namun, akibat penerangan yang minim dan tidaknya pengawasan yang ekstra membuat lokasi ini kerap disalahgunakan.
Sehingga, tidak heran jika lokasi ini sering jadi tempat pemuda pemudi kumpul untuk mabuk-mabukan. Pada akhirnya terjadi keributan antara sesama pemuda yang nongkrong di sana.
"Sebenarnya lampu (penerangan, red) banyak. Tapi, yang hidup cuma satu dua. Ini kan tentu sangat rawan. Ini harus jadi perhatian pemerintah dan juga aparat," sebutnya.
BACA JUGA:Berikut Ciri Khas Kota Palembang yang Paling Menonjol Jika Berkunjung ke Sana
Terpisah, Elvan (33) pengunjung Tebat Rukis warga Kecamatan Pino mengaku, wisata Tebat Rukis salah satu wisata paling tepat jika dikelola dengan baik.
Sebab, masyarakat dapat dengan mudah menjangkaunya dan sangat refesentarif bagi wistawan lokal maupun luar daerah.
"Seharusnya Tebat Rukis ini jadi salah satu icon di Bengkulu Selatan. Selain lokasinya persis di tengah-tengah kota, juga berada tepat di pinggir jalan lintas. Tapi, sampai sekarang belum ada perubahan," akunya.
Sebagai warga awam, Elvan sangat menyayangkan kondisi Tebat Rukis saat ini. Apalagi, mesikpun sudah beberapa kali renovasi yang dilakukan oleh pemerintah. Namun, wisata itu tidak dirawat dengan baik.
BACA JUGA:KABAR GEMBIRA! Emirat Buka Rute Penerbangan Dubai-Bali, Ini Jadwalnya
"Kalau bisa Tebat Rukis ini jadi tempat nongkrong saat malam. Tapi pemerintah harus inovasi lagi. Salah satunya lampu penerangan," sebutnya.
Syafera (29) pengunjung Tepat Rukis lainnya warga Kecamatan Kota Manna menuturkan, saat ini Tebat Rukis hanya nama.
Sebab, beberapa kali perubahan tampilan, Tebat Rukis belum mampu menjadi wisata dambaan masyarakat.
Mirisnya lagi, karena tidak ada perawatan, Tebat Rukis akhir-akhir kini lebih banyak dijadikan tempat nongkrong anak-anak muda yang mabuk miras dan pil Samcodin, terutama saat malam hari.
BACA JUGA:Bandara IKN Akan Hubungkan Indonesia dengan Negara Eropa, Tapi Ini Syaratnya
"Kalau dulu ada mainan angsa untuk orang keliling Tebat Rukis, kalau kini malah dihiasi lampu rusak. Kan tidak ada kreatifnya pemerintah itu," sesalnya.