Pasca 2 Pemuda Meninggal Dunia, Warga Salahkan Pemerintah Tentang Takola Wisata Tebat Rukis
ROHIDI/RKa MEMPRIHATINKAN : Kondisi wisata Tebat Rukis di Kelurahan Tanjung Mulia Kecamatan Pasar Manna yang kian memperihatinkan, Selasa 30 Juli 2024 malam.--
KORANRADARKAUR.ID - Kabupaten Bengkulu Selatan dikenal masyarakat dengan berbagai objek wisata alam yang masih asri.
Sayangnya, banyaknya wisata yang ada di Bengkulu Selatan ini ternyata belum dikelola secara maksimal oleh Pemkab Bengkulu Selatan.
Salah satunya objek wisata yang berada tepat di tengah Ibu Kota Bengkulu Selatan yakni, Tebat Rukis di Kelurahan Tanjung Mulia Kecamatan Pasar Manna.
Apalagi, baru-baru ini terjadi pertumbuhan dar*h yang menyebabkan dua orang pemuda meninggal dunia usai dikeroyok segerombolan orang di depan Tebat Rukis.
BACA JUGA:SIMAK! Ini Tanggal Ini Disukai Khodam Pendamping Sejak Baru Lahir
Selain itu, dari cerita masyarakat sekitar lokasi Tebat Rukis. Lokasi ini hampir setiap malam jadi lokasi nongkrong anak-anak muda yang kerab mabuk-mabukan.
Sering pula terjadi keributan antara pemuda yang duduk nongkrong di lokasi tersebut. Apalagi jika waktunya sudah larut malam.
Padahal, lokasi ini sudah beberapa kali dibangun pemerintah menggunakan anggaran daerah yang tidak sedikit. Namun, nyatanya wisata yang satu ini belum menarik perhatian bagi wisatawan.
Sehingga, banyak masyarakat yang beranggapan dan menilai jika Pemkab Bengkulu Selatan tidak mampu dalam tata kelola (Takola) wisata di daerahnya sendiri.
BACA JUGA:Pontensi Segudang, Namun Wisata di Bengkulu Selatan Tak Dikenal, Ternyata Ini Penyebabnya
Apalagi pasca beberapa kali kejadian mengerikan yang ada di Tebat Rukis, tentu itu akan menambah kesan buruk bagi wisata yang berada di tengah kota ini.
Buntut beberapa kali tragedi berdarah yang mengakibatkan nyawa melayang, warga minta Pemkab dan Polres Bengkulu Selatan jangan setengah-setengah lakukan penertiban.
Warga berharap banyak kepada Pemkab dan Polres agar kejadian mengerikan tidak lagi terulang. Terutama, hingga menyebabkan pertumbuhan darah dan meninggal dunia.
Menurut masyarakat, Despriyadi warga Kelurahan Tanjung Mulia Kecamatan Pasar Manna, sejumlah keributan paling sering terjadi yakni, di kawasan Tebat Rukis.