NASAL - Sebanyak 131 warga Desa Air Batang Kecamatan Nasal terdaftar sebagai penerima bantuan 10 Kilogram (Kg) beras bulog tahap tiga. Dari Badan Pangan Nasional (BPN) RI dan Kantor Pos Indonesia pada awal Juli 2024 lalu.
Dari jumlah itu, sembilan diantaranya hingga hari ini (kemarin,red) belum menerima bantuan tersebut.
Kepala Desa Air Batang Kecamatan Nasal Pepen Supendi membenarkan, sembilan warga lagi belum mengambil bantuan 10 Kg beras Bulog.
Karena sebagian penerima masih berada di luar daerah dan dikebun. Hingga batas waktu yang ditentukan, beras ini tak kunjung diambil.
Maka akan diberikan kepada warga yang membutuhkan lainnya . Sementara belum diambil, beras akan disimpan di gudang desa.
"Sudah kami hubungi masing-masing penerima. Sebagian masih ada diluar Sumatera dan sebagian masih di kebun. Oleh karena itulah mereka belum dapat mengambil bantuan ini. Kalau batas waktu yang kami tentukan, bantuan ini tak kunjung diambil. Maka kami akan bagikan kepada penerima lainnya," ujarnya.
Terpisah, Bupati Kaur H Lismidianto, SH, MH melalui Camat Nasal Erliza Feryanti, S.IP, M.Si mengatakan, Pemdes harus tegas menyikapi hal ini. Kalau beras bantuan ini tak kunjung diambil. Berikan kepada warga yang membutuhkan lain.
BACA JUGA:Dapat Surat Cinta dari Warga Pasar Bawah, Kapolres Minta Pemkab Tutup Warem di Lahan Daerah
BACA JUGA:ANEH! Dalam Raport Naik Kelas, Namun Saat Daftar Ulang 3 Siswi SMKS Aisyiyah Manna Tak Naik Kelas
Khawatir jika disimpan lama, beras bulog tersebut rusak sehingga tak bisa dikonsumsi lagi. Dari pada mubazir lebih baik diberikan kepada yang membutuhkan.
Erliza menegaskan, seandainya penerima bantuan tersebut pergi keluar daerah (merantau). Pemdes berhak memberikan bantuan itu kepada penerima yang membutuhkan lainnya.
Dengan syarat penerima pertama tersebut menyetujui bahwa bantuan beras diberikan kepada penerima lainnya. Jika batas waktu yang ditentukan bantuan tidak diambil.
"Kalau saya cek tadi, kualitas beras masih bagus. Tapi kalau disimpan beberapa minggu lagi, besar kemungkinan beras akan rusak. Karena penyimpanan beras bukan pada suhu dan tempat khusus. Beda halnya kalau beras disimpan pada tempat khusus. Jadi jangan sampai bantuan ini tidak disalurkan," tegas dia.*