KORANRADARKAUR.ID - Siapa di antara kita yang tidak pernah mengidamkan makanan cepat saji seperti mie instan atau nasi yang lezat? Namun, seringkali kita mendengar cerita bahwa makanan cepat saji ini bisa membuat kita gemuk.
Tapi benarkah begitu? Apakah mie instan lebih berpotensi membuat gemuk daripada nasi, atau sebaliknya?
Berat badan ideal merupakan berat badan yang dianggap sehat untuk seseorang berdasarkan berbagai faktor seperti tinggi badan, usia dan faktor lainnya.
BACA JUGA:Semprotan Haram Memories, Kesan Manis dan Memikat, Parfum Best Seller
Mengetahui berat badan ideal sangat penting karena berat badan yang tidak seimbang dapat berdampak buruk pada kesehatan seseorang.
Berat badan yang terlalu rendah atau terlalu tinggi dapat meningkatkan risiko terkena berbagai penyakit seperti diabetes, penyakit jantung dan tekanan darah tinggi.
Bagi yang memiliki berat badan terlalu kurus, tentunya melakukan berbagai cara untuk menaikan berat badan agar mencapai berat badan yang ideal.
BACA JUGA:Minyak Telon Bayi! Rahasia Kehangatan Si Kecil dengan Segudang Manfaatnya
Tidak sedikit orang yang ingin menaikkan berat badan dengan mengonsumsi makanan yang tidak sehat, seperti makanan tinggi gula dan lemak berlebih, padahal itu tidak baik untuk kesehatan tubuh.
Dikutip dari bengkuluekspress.disway.id, sebagian orang masih percaya pada klaim bahwa mie instan dapat digunakan sebagai pengganti nasi karena dianggap tidak terlalu mengenyangkan dan tidak menyebabkan gemuk.
Apakah itu benar adanya? Untuk menjawab hal tersebut pertama, kita harus tahu berapa banyak kalori dalam mie instan dan nasi.
Satu bungkus mie instan atau setara 35 hingga 40 gram, mengandung 190 hingga 200 kalori, dan nasi putih dengan porsi yang sama hanya sekitar 45 hingga 50 kalori.
Setelah melihat perbandingan tersebut, jelas bahwa mie instan memiliki kalori hampir lima kali lipat lebih banyak daripada nasi.