Remaja perempuan, misalnya, cenderung membandingkan dirinya dengan gadis seusianya. Sebab pada usia ini, mereka lebih memperhatikan apa yang mereka lakukan, kenakan atau bahkan bicarakan.
Namun, perilaku membandingkan yang dilakukannya tanpa disadari dapat menimbulkan tekanan yang dapat membahayakan kepercayaan dirinya.
Untuk mengatasi masalah ini, orangtua harus memberi tahu anak-anak bahwa perubahan fisik yang terjadi di usia remaja pada dasarnya adalah normal.
Beri mereka pemahaman bahwa setiap orang dilahirkan dengan kelebihan dan kekurangannya.
Dorong anak remaja untuk berpartisipasi dalam kegiatan yang meningkatkan keterampilan mereka, membantu mereka beradaptasi dengan perubahan tubuh mereka dan membantu mereka menjadi lebih percaya diri.
BACA JUGA:Batasi Asupan Garam Dapur, Agar Tidak Menimbulkan Efek Buruk untuk Kesehatan
BACA JUGA:Rekomendasi Buah-buahan Tinggi Serat, Baik untuk Mengatasi Sembelit
2. Kesehatan mental
Selain perubahan fisik atau penampilan, masalah kesehatan mental seperti kecemasan, frustasi, stres dan depresi adalah salah satu masalah yang paling umum dialami remaja.
Masalah seperti ini tidak boleh dianggap sepele karena efek masalah kesehatan mental dapat mengubah cara remaja berpikir dan berperilaku, bahkan memicu keinginan untuk menyakiti diri sendiri.
Pakar masalah kesehatan mental remaja di University of California, Berkeley, Dr. Stephen Hinshaw, mengatakan kepada bahwa orang tua hanya perlu mendengarkan dan memvalidasi perasaan anak-anak mereka.
3. Masalah akademis
Remaja sering mengalami tekanan akademik. Tidak hanya dari sekolah, tetapi juga dari orang tua mereka.
Orang tua pasti ingin anaknya berprestasi baik di sekolah. Namun, tuntutan terus-menerus dapat membuat anak tertekan, gagal dan stres.
Agar hal tersebut tidak terjadi, orangtua harus mendukung sepenuhnya.
Meskipun orang tua dapat menaruh harapan pada anak, namun harus tetap realistis dan tidak terlalu menekankan prestasi atau nilai. Hargai upaya mereka karena mereka telah melakukan yang terbaik.