Korban bullying dapat merasa terintimidasi, tidak berdaya dan malu.
Remaja yang sering menjadi korban pelecehan oleh teman-temannya juga mungkin memilih untuk tidak pergi ke sekolah lagi karena mereka takut.
Belum lagi efek cyberbullying pada remaja yang menyebabkan kerusakan emosional yang berkepanjangan.
Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa pelaku cyberbullying memiliki kemampuan untuk memposting kata-kata menyakitkan secara online dan menyebarkan postingan tersebut dengan cepat yang memperburuk kerugian yang dialami korban.
Psikoterapis Amy Morin, LCSW, mengatakan bahwa orangtua harus mengajarkan anak-anak mereka cara menghadapi pelaku pelecehan untuk membantu mencegah dan menangani masalah remaja seperti ini.
Bicarakan dengan anak remaja tentang kapan dan bagaimana mendapatkan bantuan dari orang dewasa yang dipercaya. Terakhir, ingatkan mereka bahwa meminta bantuan bukanlah tanda kelemahan.
7. Minum minuman keras dan memakai obat terlarang
Remaja sangat rentan terhadap konsumsi alkohol atau minuman keras, dan penggunaan obat-obatan terlarang, seperti narkotika. Tekanan dari teman sebaya biasanya menjadi penyebabnya.
Tentu saja, jika terus dibiarkan, itu dapat berdampak pada sistem saraf dan menyebabkan masalah perilaku pada remaja.
Mereka tidak hanya kecanduan minuman beralkohol dan obat-obatan terlarang, tetapi mereka juga mengalami masalah perilaku yang mendorong tindakan impulsif, seperti kekerasan dan seks bebas yang tentunya dapat menyebabkan kerugian bagi orang lain dan diri sendiri.
Namun, orang tua dapat membantu anak-anak mereka menghindari efek buruk dari minum minuman keras dan penggunaan obat-obatan terlarang.
Jika anak remaja tetap melakukan tindakan tersebut, beri tahu mereka tentang bahaya dan risiko yang harus mereka tanggung. ***