4. Hubungan asmara
Hubungan asmara pada dasarnya merupakan bagian dari perkembangan remaja. Namun, orang tua harus memperhatikan karena hubungan asmara juga dapat menyebabkan masalah pada remaja.
Remaja sangat mudah mengalami berbagai perasaan secara drastis karena emosi yang tidak dapat dikendalikan.
Kemudian, ketika mereka misalnya mengalami putus cinta atau penolakan, hal itu dapat menyebabkan masalah emosi yang mengganggu aktivitas sehari-hari mereka.
Selain itu, karena rasa penasaran yang tinggi, remaja mulai mencari tahu tentang aktivitas seksual.
Orangtua harus mengajarkan remaja tentang percintaan untuk membantu mereka mengatasi hal tersebut.
5. Tekanan teman sebaya
Menurut Dr. Degges-White, masa remaja adalah masa di mana diterima oleh orang lain adalah status yang paling didambakan. Oleh karena itu, teman sebaya menjadi bagian penting dari hidup mereka.
Namun, tekanan dari teman sebaya, terutama penolakan sosial dari teman seusia juga bisa menjadi masalah.
Ini pasti dapat menyebabkan perasaan sedih yang parah, isolasi dan depresi. Orangtua dapat mengajarkan cara-cara agar hal itu tidak terjadi lagi.
Beritahu anak bahwa tidak masalah untuk berteman dengan orang yang tidak cocok dengannya.
Selain itu, beritahu mereka bahwa untuk mendapatkan teman yang baik, mereka tidak perlu menjadi orang lain karena teman yang benar-benar baik akan mau menerima kekurangan teman-temannya sendiri.
BACA JUGA:5 Bahan Alami Ini Ampuh Mengatasi Sakit Gigi, Berikut Pembuatan Resepnya
BACA JUGA:Orang Tua Wajib Tahu Sebelum Terlambat! Ini 5 Tips Mengajarkan Pola Makan Sehat Kepada Anak
6. Bullying dan Cyberbullying
Salah satu masalah remaja yang dapat terjadi di mana saja adalah bullying. Ini tidak hanya mencakup penindasan yang dilakukan secara fisik atau lisan, tetapi juga dapat terjadi di media sosial.