Lowongan kerja yang sah biasanya menyertakan informasi kontak yang jelas, seperti alamat kantor, nomor telepon atau alamat email yang dapat diverifikasi. Jika tidak menemukan informasi kontak yang jelas atau alamat fisik perusahaan, itu bisa menjadi tanda bahwa lowongan tersebut tidak asli.
Jika tidak memiliki informasi ini, sulit bagi para pencari kerja untuk memastikan lowongan kerja itu asli atau menghubungi perusahaan untuk pertanyaan lebih lanjut.
Perhatikan bahwa perusahaan yang sah akan berusaha untuk memberikan informasi kontak yang jelas agar para pelamar dapat berkomunikasi dengan mudah.
4. Tidak ada proses seleksi yang jelas
Dalam kebanyakan kasus, sebuah lowongan kerja yang sah akan memberikan informasi rinci tentang proses seleksi, seperti wawancara, tes keterampilan, atau penilaian lainnya.
Namun, perusahaan yang sah akan transparan tentang proses seleksi mereka dan memberikan informasi yang jelas kepada pelamar.
Jika menemukan lowongan kerja yang tidak memberikan informasi tentang proses seleksi atau tidak menyebutkan tahapan yang harus dilalui oleh kandidat maka lowongan tersebut tidak asli.
BACA JUGA:Kesempatan Emas Pengangguran, PT Freeport Indonesia Buka Loker Tamatan SMA
5. Permintaan data pribadi sensitif dan biaya pendaftaran
Pada tahap awal pendaftaran, kebanyakan perusahaan yang sah tidak akan meminta informasi pribadi pemohon. Jika pekerjaan meminta informasi pribadi seperti nomor KTP, nomor rekening bank atau lainnya sebelum wawancara, itu bisa menunjukkan bahwa pekerjaan tersebut tidak asli.
Selain itu, perhatikan jika mungkin diminta membayar sejumlah uang sebagai biaya pendaftaran atau biaya lain yang terkait dengan mengikuti proses seleksi.
Perusahaan yang sah biasanya tidak akan meminta pelamar untuk membayar biaya pendaftaran. Jika seseorang mensyaratkan pembayaran sebagai syarat untuk melamar pekerjaan, itu bisa menunjukkan bahwa pekerjaan tersebut tidak asli dan para pencari kerja harus waspada terhadap potensi penipuan.