Padahal, saat itu bukan hanya anaknya saja yang belum bisa membaca. Tapi, murid-murid lain juga banyak yang belum bisa membaca.
BACA JUGA:Coming Soon! Intip Bocoran Mobil Listrik Pertama Suzuki
BACA JUGA:Tren Motor 2-Tak, Rasakan Sensasi Tarikan Setannya
"Kan wajar kalau anak masih kelas 2 SD belum lancar membaca. Dan lagi saat itu bukan anak saja yang belum bisa membaca. Tapi, kenapa hanya anak saya yang dibuli dan dikatai dengan nada kasar seperti itu," sesal Anggi.
Anggi mengaku, perbuatan yang dilakukan oleh oknum guru tersebut bukan hanya sekali saja. Namun, sudah berulang-ulang ia lakukan dengan hal yang sama.
Anggi beranggapan, jika sang guru tersebut memang memiliki dendam terhadapnya. Karena, pada tahun lalu, dirinya pernah memviralkan oknum guru tersebut karena tindakan yang mengarah ke pemerasan terhadap murid.
Yang mana, pada tahun 2023 lalu, sang guru tersebut mewajibkan agar murid membawa sapu dan roti ke sekolah sebelum menerima raport.
BACA JUGA:NORAK TAU! Jangan Lakukan 3 Modifikasi Ini Pada Mobil Anda
BACA JUGA:BREAKING NEWS! Vonis Mantan Kadis PMD Kaur Dibacakan, Lebih Rendah dari Tuntutan JPU?
"Jika permintaan tersebut tidak dipenuhi, maka guru itu mengancam tidak akan memberikan raport muridnya. Ini kan sudah pemerasan," beber Anggi.
Akibat perbuatan tersebut, Anggi menyebutkan jika anaknya mengalami trauma yang sangat mendalam. Bahkan, saat ini anaknya tidak mau lagi datang ke sekolah tersebut.
"Anak saya trauma dan tidak mau lagi sekolah karena takut dimarahi oleh guru tersebut," tegas Anggi.
Oleh karena itu, Anggi berharap agar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten BS, selaku OPD teknis bisa segera menindaklanjuti persoalan tersebut.
BACA JUGA:Trail Jadul Dengan Sentuhan Modern, Simak Kelebihannya
BACA JUGA:4 Tips Merawat Mobil Penggerak 4WD, Nomor 3 Sering Diabaikan Pemiliknya
"Tadi (Selasa, red) saya dan istrinya saya sudah sampaikan laporan ke Dinas Pendidikan. Saya harap pihak dinas segera menindaklanjuti laporan yang kami sampaikan," harap Anggi.