BENGKULU SELATAN (BS) - PATUT DICONTOH! Antisipasi DBD di Desanya, Pemdes Lubuk Sirih Ilir Lakukan Fogging Pakai Alat Sendiri
Menindaklanjuti adanya warga di desanya yang positif mengidap penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD), yang dibuktikan dengan hasil uji laboratorium.
Pemerintah Desa (Pemdes) Lubuk Sirih Ilir Kecamatan Manna berinisiatif untuk melakukan fogging secara mandiri, Senin 22 April 2024 pagi sekitar pukul 08.10 WIB.
Menariknya, kegiatan fogging tersebut dilakukan secara mandiri oleh Pemdes Lubuk Sirih Ilir. Bahkan, alat fogging tersebut juga milik desa yang dibeli menggunakan Anggaran Dana Desa (DD) beberapa waktu lalu.
Kendati demikian, kegiatan tersebut tentu mendapatkan pendampingan langsung dari Dinas Kesehatan (Dinkes) BS, Puskesmas Kayu Kunyit dan Pemerintah Kecamatan Manna.
BACA JUGA: Penjaringan Balon Kada Bengkulu Selatan Dimulai, Tak Mau Ketinggalan, Parpol Curi Start Lebih Awal
BACA JUGA:FAKTA BARU! Perkara Dugaan Korupsi Program Replanting Sawit di BS Terus Bergulir, Kini Naik Pidsus
Kades Lubuk Sirih Ilir Kecamatan Manna, Herwan Afrizal saat konfirmasi Radar Kaur (RKa) membenarkan, jika kegiatan fogging tersebut untuk menindaklanjuti adanya warga terjangkit penyakit DBD.
Kegiatan fogging ini, lanjut Kades, dilakukan setelah beberapa hari lalu pihak Dinkes Kabupaten BS telah melakukan survei keberadaan titik yang memang rawan penyakit DBD di desanya.
Pengawasan fogging mandiri di Desa Lubuk Sirih.--
"Ya, sehubungan hasil lab ada warga kita yang terjangkit DBD. Pagi tadi Pemdes Lubuk Sirih Ilir bersama Dinkes, Puskesmas Kayu Kunyit dan Pemerintah Kecamatan Manna, melakukan fogging," kata Kades.
Herwan menjelaskan, kebetulan Pendes Lubuk Sirih Ilir telah memiliki mesin alias alat fogging sendiri. Sehingga, proses fogging dilakukan secara mandiri dengan pendampingan langsung oleh pihak Dinkes.
"Desa Lubuk Sirih Ilir kebetulan memang ada alat fogging sebanyak dua unit. Jadi, kita Pemdes turin langsung melakukan fogging dengan didampingi Dinkes," jelas Herwan.
Kades berharap, kegiatan fogging ini dapat mengurangi dampak penyebaran penyakit DBD semakin meluas di wilayah.