Distribusi BBM ke Pertashop Langka, Masyarakat dan Pengusaha Merugi!

Ketua Umum Himpunan Pertashop Merah Putih Indonesia (HPMPI), Steven , Minggu, 13 April 2025. Sumber foto: koranradarkaur.id--
BENGKULU - Ketua Umum Himpunan Pertashop Merah Putih Indonesia (HPMPI), Steven mengungkapkan kelangkaan distribusi BBM semenjak pascalebaran hingga seminggu terakhir telah merugikan pengusaha Pertashop di Bengkulu dan juga menyulitkan masyarakat, terutama di daerah yang jauh dari SPBU.
"Kita mendesak Pertamina untuk segera menormalisasi distribusi agar tidak mengganggu aktivitas warga dan bisnis Pertashop," kata Steven pada Sabtu, 12 April 2025.
Untuk diketahui, masyarakat Bengkulu beberapa Minggu ini mengalami kesulitan mendapatkan bahan bakar minyak (BBM) di Pertashop karena kelangkaan.
Kelangkaan ini terjadi karena distribusi BBM dari Pertamina terhambat selama seminggu terakhir.
Lebih lanjut, Steven, menambahkan bahwa masalah utama adalah keterlambatan distribusi dari Pertamina. Padahal, pengusaha Pertashop membeli BBM secara tunai.
BACA JUGA:Chery Super Hybrid: Teknologi Irit BBM yang Kalahkan Honda Beat
BACA JUGA:Sambut Lebaran Umat Islam, Antrean BBM di SPBU Mengular
"Selama seminggu, kami tidak menerima pasokan BBM. Akibatnya, para pengusaha Pertashop mengalami kerugian kolektif sekitar Rp1,8 miliar," jelas Steven.
Selain itu, ia mengkritik untuk mencarikan solusi tentang pendangkalan alur di pelabuhan Pulau Baai yang mengakibatkan kapal Pertamina tidak bisa masuk untuk mensuplai BBM ke Pertamina Pulau Baai.
Sehingga lanjut dia, kebutuhan BBM dari Provinsi Bengkulu disuplai dari Provinsi - provinsi Tetangga seperti Provinsi Sumsel, Lampung dan Sumatera Barat.
Namun juga menjadi persolan jarak tempuh distribusi yang jauh ke berbagai daerah di Bengkulu memperburuk kondisi.
"Pengiriman dari Pulau Baai ke Mukomuko saja sudah jauh. Ditambah lagi keterlambatan dari Lubuklinggau, beberapa Pertashop benar-benar kehabisan stok," ujarnya.
BACA JUGA:Pecinta Daihatsu Taft Generasi Ketiga Merapat! Segini Loh Konsumsi BBM dan Akselerasinya!
Dengan kondisi demikian tidak hanya Pengusaha Pertashop yang merugi, masyarakat yang tinggal jauh dari perkotaan mengeluhkan kesulitan mendapatkan BBM yang berkualitas.