Makanan ini merupakan makanan pembuka sebelum makan berat atau biasa dimakan saat sarapan. Karena itu, kelicuk mudah ditemukan di pasar tradisional ataupun tempat sarapan pagi di Pagar Alam.
Makanan khas Pagar Alam yang berbahan dasar dari pisang dan ketan, dicampur dengan sedikit kelapa parut dan gula aren.
Kemudian dibungkus menggunakan daun pisang dan dimasak dengan cara dikukus. Kelicuk memiliki cita rasa manis dan sedikit gurih dengan tekstur yang licin dan lengket.
BACA JUGA:Sangat Cocok untuk Ditonton Bersama Keluarga, Ini 5 Film Korea Terbaik
BACA JUGA:Pertama! IU sebagai Brand Ambassador Estee Lauder di Korea Selatan
2. Nasi Ibad Daun
Lalu ada nasi ibad daun merupakan hidangan yang sering ditemui di pesta-pesta adat. Ciri khas makanan ini adalah proses memasak nasi yang dibungkus dengan daun pisang.
Dikutip buku "Pagar Alam Kebanggaan Kita" oleh Husna Zainal Fitra dkk, bungkus daun pisang tersebut bertujuan agar menciptakan wangi yang khas dan tekstur nasi yang lembut.
3. Kembuhung
Makanan yang tidak kalah enak adalah kembuhung, merupakan salah satu makanan khas Pagar Alam yang terbilang unik, yakni olahan nasi dan ikan segar atau daging yang difermentasi dengan cara tradisional.
Bahan-bahannya dicampurkan ke dalam satu wadah dan difermentasi selama 4-6 malam.
Masih dari sumber di atas, kembuhung memiliki cita rasa asam yang kuat.
Rasa asam tersebut berasal dari senyawa hasil proses fermentasi, daging atau tulang ikan yang difermentasi pun teksturnya menjadi lebih lembut. Kembuhung sangat cocok dimakan dengan nasi hangat.
4. Tempoyak
Tempoyak merupakan makanan khas Pagar Alam yang melalui proses fermentasi. Berbeda dengan kembuhung yang menggunakan bahan nasi dan daging, tempoyak menggunakan buah durian untuk difermentasi.
Tempoyak biasanya dimakan dengan cara dicampurkan ke sambal atau pindang, bisa juga dioleskan langsung pada ikan untuk dinikmati dengan nasi hangat. Cita rasanya juga asam hasil proses fermentasi tersebut.