BENGKULU - Dinas Pariwisata Provinsi (Disparprov) Bengkulu langsungkan even Marlborough Fest 2024, Kamis 14 Maret 2024 pukul 15:00 WIB.
Salah satu event unggulan Disparprov Bengkulu ini, merupakan hasil kerjasama dengan DPRD Provinsi Bengkulu. Kegiatan dipusatkan di kawasan wisata Benteng Marlborough di Kelurahan Kebun Keling Kecamatan Teluk Segara.
Kepala Disparprov Bengkulu Murlin Hanizar, SP, M.Si mengatakan, dengan mengusung tema seni budaya.
Ada tiga seni tari khas Bengkulu yang ditampilkan Sanggar Benuang Sakti dan Perguruan Silat Rejang Pat Petulai dalam Marlborough Fest 2024.
BACA JUGA:PENGUMUMAN! Ini Dia 3 Besar Lelang Jabatan di Pemda Kaur, Segera Dilantik
BACA JUGA:Lindungi Pekerja Migran Bengkulu, Pemprov Pelopori Berdirinya P4MI
Yakni tari persembahan, tari kejei dan tari pencak silat. Ditampilkannya ketiga jenis tari ini dalam festival bertujuan mempromosikan kekayaan budaya Bumi Rafflesia.
"Harapan kami melalui festival yang ditayangkan melalui stasiun televisi lokal juga surat kabar dan media cyber ini. Kekayaan budaya Bengkulu ini semakin dikenal. Begitupun dengan wisata sejarahnya, karena penampilan ketiga tari ini menggunakan Benteng Marlborough sebagai latar," ungkap Murlin Hanizar.
Lanjutnya, event yang tercatat dalam Calendar Event Pariwisata Bengkulu tahun 2024 ini. Bukan hanya menjadi wadah promosi kekayaan budaya Bengkulu. Tapi juga kekayaan wisata serta Ekonomi Kreatif (Ekraf) yang kini semakin berkembang.
"Bukan hanya mempromosikan wisata sejarah dan budaya di Bengkulu. Ini merupakan wadah untuk mempromosikan hasil Ekraf Bengkulu yang kini semakin berkembang," ujar Kadisprov Bengkulu.
BACA JUGA:Selama 10 Hari, 134 Jemaah Suluk dari Bengkulu, Lampung dan Sumsel Berkumpul Satu Titik
BACA JUGA:BREAKING NEWS! Satroni Rumah, Remaja Putri Kuras Uang Puluhan Juta Rupiah, Dinikmati Bersama Pacar
Dia juga berharap, adanya Marlborough Fest 2024 akan semakin melestarikan budaya Bengkulu kepada generasi Z. Menurutnya, remaja sekarang sudah disibukkan dengan berbagai macam kegiatan, terutama sekolah.
Sebab itu, menurutnya generasi milenial telah jarang berpikir untuk melestarikan budaya.
"Dengan kegiatan ini, bisa menggedor minat remaja untuk kembali menyuburkan kebudayaan Bengkulu. Tentu ini perlu dilakukan agar kekayaan budaya ini tidak punah," pungkasnya.