Sebelumnya, pihak Rektor Universitas Pancasila ungkap kasus dugaan pelecehan seksual yang menimpanya ada dugaan politikus.
BACA JUGA:Punya Imajinasi Tinggi? Yuk Coba Jadi Novelis, Bisa Bikin Kamu Jadi Miliarder dan Terkenal
BACA JUGA:2 Takjil Puasa Tidak Ada Duanya, Laris Manis dan Bikin Ketagihan, Cek di Sini Resepnya
Kuasa hukum ETH, Faizal Hafied mengatakan, pihaknya menduga ada unsur politis jelang pemilihan Rektor baru digelar pada Maret 2024 mendatang.
"Ini pasti ada politisasi jelang pemilihan rektor, sebagaimana sering dialami di Pilkada dan Pilpres. Jadi ini yang menjadi catatan besarnya," katanya.
Pihaknya menduga, ada hal yang tidak benar dan tidak tepat, pihaknya berharap ini adalah langkah awal. Karena ETH belum pernah menyampaikan secara resmi.
"Semua kami jelaskan. Kami salut kepada penyidik, kami apresiasi kepada Polri yang sudah bekerja cepat, tepat dan juga bisa melihat dengan jernih permasalahan yang ada," tukasnya.
BACA JUGA:Insentif Daerah Rp 1 Triliun Cair April, untuk 100 Daerah, Termasuk Kaur?
BACA JUGA:Kaur Terbaik Kedua Pengelolaan DD 2023, Ini Penilaiannya
Upaya hukum dilakukan, untuk mengembalikan harkat dan martabat sang klien.
Namun, Faizal tidak memerinci upaya hukum apa yang akan diambil tim kuasa hukumnya terhadap pelapor.
Kini, dia telah menyerahkan proses hukum itu kepada pihak kepolisian. Adapun dugaan pelecehan seksual yang dialami RZ terjadi setahun lalu, yaitu pada Februari 2023.
"Apa yang kami siapkan mohon rekan-rekan tunggu beberapa hari lagi. Tujuannya untuk mengembalikan harkat martabat klien kami, sebagaimana sebelum terjadi kasus tersebut," sebutnya.
BACA JUGA:Bupati Kaur Hadir Sebagai Saksi Kasus Mantan Kadis PMD, Hakim: KN Tidak Sebanding Ongkos Penyidikan
BACA JUGA:Jelang Ramadan; Beras Stabil, Harga Cabai Turun, Segini Harga Terbarunya
Pada bulan yang sama saat RZ dimutasi ke pascasarjana Universitas Pancasila. Sementara dugaan pelecehan seksual yang dialami DF terjadi sekitar Desember 2023.