MUARA SAHUNG - Membersihkan hati menyambut bulan suci Ramadan yang penuh keberkahan, dengan saling bermaaf-maafan antar tetangga.
Terlihat dalam tradisi Meruah yang dilakukan suku Semende Lembak di Kecamatan Muara Sahung.
Tokoh adat (Todat) di Desa Ulak Bandung Bandung Kecamatan Muara Sahung, Ujang Busran (63) mengatakan, selain momen untuk saling bermaafan.
BACA JUGA:Pertahankan Prestasi, SMAN 2 Kaur Hadirkan KBM Nyaman
BACA JUGA: Ketua TDK Todung Mulya Lubis, Ungkap Sikap Ketum PDIP Megawati Terhadap Hak Angket
Tradisi yang dilakukan oleh satu keluarga dengan mengundang jiran tetangga, dalam sebuah perjamuan.
Merupakan bentuk syukur atas nikmat kembali akan bertemu bulan Ramadan.
"Dalam menjalankan ibadah puasa. Diajarkan untuk dilakukan dengan hati yang bersih. Salah satu dengan meminta maaf atas kekhilafan yang diperbuat. Juga memaafkan kekhilafan orang lain. Ini yang merupakan tujuan dari tradisi Meruah," ujar Ujang Busran, Selasa 26 Februari 2024.
Selain bertujuan membersihkan hati dalam sudut pandang spiritual.
BACA JUGA:Firli Bahuri Kembali Mangkir dari Pemeriksaan, Simak Keterangan Bareskrim
BACA JUGA:Penyebab Jalan Provinsi Banyak Rusak, Camat Sebut Faktor Usia
Dikatakan Ujang, tradisi Meruah bertujuan menyambung kembali tali silaturahmi, dalam sudut pandang kehidupan sosial masyarakat.
Serta memperkuat rasa kesatuan dalam diri orang Semende Lembak.
Sementara itu. Dengan tujuan membersihkan diri dalam menyambut bulan Ramadan.
Kades Ulak Bandung Didi Hirawansah, S.Pd ikut melakukan tradisi tersebut. Hal tersebut sebagai momen untuk meminta maaf kepada seluruh warga desa.