PADANG GUCI HILIR (Pagulir) – Petani di Desa Ulak Agung Kecamatan Pagulir masih mengeluhkan sulit dapat pupuk bersubsidi. Padahal pupuk sudah banyak tersedia di kios-kios.
Namun yang menjadi kendala harga pupuk Rp 150.000/karung (50 Kg,red). Petani kecil mengharapkan harga pupuk bersubsidi kurang dari harga tersebut.
Kini pertain juga mempertanyakan, berapakah Harga Eceran Tertinggi (HET) yang sebenarnya untuk petani? Karena kalau versi petani, harga eceran Rp 150.000/karung ini sudah tidak HET lagi. Tapi mereka tidak bisa berbuat banyak, walau melebihi HET tapi terpaksa membelinya.
Kini umur padi satu bulan dan sudah wajar mendapat pemupukan. Supaya hasil panen dapat maksimal. Bila tidak dipupuk, maka hasil panen tidak sesuai dengan harapan.
BACA JUGA:Setelah Tetapkan 2 Tersangka, KPK Bakal Periksa 4 Pejabat Kemenhub
BACA JUGA:Warga DAS Waspada Luapan Sungai, Perhatikan Tindak yang Dilakukan Polisi
Padi ditanam hingga panen selama tiga bulan dan harus dirawat dan dijaga. Pupuk yang digunakan pupuk urea dan phonska. Cara pemupukannya, kedua pupuk tersebut dicampurkan, agar pupuk lebih bagus lagi. Sehingga pertumbuhan tanaman padi lebih subur.
Salah seorang petani Joni (45) warga Desa Ulak Agung mengatakan, tanaman padi butuh pemupukan. Namun dengan kondisi sekarang ini sangat sulit membeli pupuk. Jika ada pupuk bersubsidi juga harganya Rp 150.000 per karung.
“Kami berharap ke depan dengan Presiden RI yang baru nanti, pupuk tidak beli lagi. Bahkan digratiskan untuk petani,” harapnya.
Dikatakan, bila pupuk digratiskan, biaya operasional petani sangat berkurang. Begitu juga dengan bemacam bibit juga disediakan. Supaya masyarakat sejahtera, khususnya para petani.
“Bila pupuk digratiskan, petani sangat senang. Karena tidak ada keluhan untuk menanam padi,” ujarnya.
Terpisah, samsul (55) juga warga yang sama menuturkan, bila tidak dipupuk hasil panen tidak maksimal. Bahkan tidak akan mendapatkan hasilnya dan akan merugi. Petani harus siap mengeluarkan uang untuk menanam padi. Walau pun kondisi sedang tidak baik-baik saja dengan kebutuhan pokok yang sedang melambung.
“Kami harus mengeluarkan uang untuk menanam padi. Supaya mendapat hasil panen yang maksimal. Karena tanaman padi butuh perawatan,” ungkapnya.