BENGKULU SELATAN (BS) - Pada saat perkembangan teknologi yang semakin canggih seperti sekarang ini. Namun justru masih ada wilayah di Kabupaten BS yang tidak terjangkau signal telekomunikasi atau blank spot.
Salah satunya terjadi di Desa Ganjuh Kecamatan Pino. Masyarakat di desa tersebut, selalu kesulitan dalam mencari signal untuk berkomunikasi melalui saluran telepon.
Apalagi untuk mengakses internet, tentu tambah sulit. Tak heran, warga mengeluh karena tidak bisa mengikuti perkembangan zaman. Bahkan, warga beranggapan jika mereka belum merdeka.
Agus (32) warga Dusun Padang Jaau Desa Ganjuh Kecamatan Pino mengaku, sejak puluhan tahun silam, masyarakat di desa belum pernah merasakan mudah mendapatkan signal handphone (Hp).
BACA JUGA: Antisipasi KPPS Kelelahan, Dinkes Bengkulu Selatan Siapkan Obat dan Vitamin Khsusus Selama Pemilu
BACA JUGA: Ingin Bangun Mall Lifestyle di Ampera, Pemkab Bengkulu Selatan Harus Siapkan Dana Segini
Jangankan bermain internet seperti orang modern pada umumnya. Akan tetapi, untuk menelpon seluler saja masyarakat masih harus mencari titik lokasi yang berada di dataran tinggi.
"Sudah rahasia umum kalau di Desa Ganjuh pasti tidak ada signal. Mau nelpon saja harus naik ke tempat tinggi baru bisa tersambung. Kalau signal internet itu jangan harap, signal telpon aja susah, apalagi internet," keluhnya.
Agus mengakui, pemerintah desa sudah berupaya mencari solusi mengatasi persoalan tersebut. Namun, sampai kini belum ada cahaya terang yang memberi harapan ke masyarakat. Usulan pendirian tower satelit belum terealisasi.
"Pernah diusulkan pendirian tower. Tapi sepertinya belum terealisasi. Kami bingung untuk mencari solusi terkait masalah susah signal ini," sampainya.
BACA JUGA: PENGUMUMAN! Jika Ada Temuan Penerima Bantuan Tak Tepat Sasaran, Segera Laporan Pakai Aplikasi Ini
BACA JUGA: Pelajar Diingat Tak Nambah Libur, Ini Cara Memberikan Peringatannya
Agus berharap, pemerintah dapat mencari solusi mengatasi blank spot di desa mereka. Signal telekomunikasi dan jaringan internet sangat dibutuhkan agar warga tidak ketinggalan perkembangan tekenologi.
Apalagi banyak pelajar di desa tersebut yang sangat membutuhkan signal internet. Jika ini terus dibiarkan, maka masyarakat di desanya akan semakin sulit untuk mengikuti perkembangan zaman.
"Mudah-mudahan masalah susah signal di desa kami dapat segera teratasi. Soalnya kalau seperti ini, kami merasa belum merdeka," pungkas Agus.