Dikutip dari laman hellosehat.com, beras merah kerap menjadi pilihan banyak orang yang sedang diet atau yang mulai beralih ke gaya hidup lebih sehat.
BACA JUGA: Sawah di Kaur Terserang Hama, Dispertan Turun, Ini Kata Petani
BACA JUGA: HOREE! Perbup DD Sudah Terbit, Kades Silakan Ajukan Pencairan
Secara umum, nasi merah memang dianggap lebih sehat dibanding nasi putih. Sebab, nasi merah memiliki kandungan kalori yang lebih rendah, tapi memiliki nilai gizi yang lebih tinggi dari nasi putih.
Adapun manfaat beras merah mengandung lebih banyak serat dibandingkan dengan beras putih. Beras merah adalah biji-bijian utuh yang lebih kaya nutrisi dan serat dibanding dengan beras putih.
Beras merah termasuk sumber karbohidrat yang rendah kalori, tinggi serat, bebas gluten dan tidak mengandung lemak trans.
Mengandung zat gizi, beras merah mengandung antioksidan flavonoid, seperti anthocyanin (antosianin) apigenin, myricetin, dan quercetin. Antosianin merupakan kelompok senyawa fenolik, membuat warna merah dan ungu seperti pada kol, bawang merah, dan lainnya.
BACA JUGA: Bibit Padi Dirusak Kerbau, Petani Dapat Ganti Rugi Pupuk dan Bibit
BACA JUGA: BERI CONTOH! PKK Tanjung Kemuning Garap Lahan Tidur
Dengan kandungan gizi tersebut, Anda bisa mendapatkan berbagai manfaat kesehatan dari mengonsumsi beras merah. Nah, berikut adalah beberapa manfaat beras merah diantaranya :
1. Dapat melawan radikal bebas
Makan beras merah dapat mengandung antosianin yang terdapat dalam beras merah termasuk ke dalam golongan antioksidan kuat. Antioksidan adalah senyawa yang mampu melindungi tubuh dari stres oksidatif akibat radikal bebas.
Jika berlarut-larut, stres oksidatif dapat merusak sel dan jaringan, serta menyebabkan peradangan. Kandungan antioksidan flavonoid pada beras merah lebih tinggi dari beras cokelat, sehingga kerjanya juga lebih efektif untuk melawan efek radikal bebas dalam tubuh.
BACA JUGA: Gerakan Menutup Aurat, SDIT Insan Kamil Akan Lakukan Pawai
BACA JUGA: SMPN 25 Satap Kaur Ajari Siswa Manfaatkan Lahan Kosong
2. Dapat menurunkan kolesterol