Bibit Padi Dirusak Kerbau, Petani Dapat Ganti Rugi Pupuk dan Bibit

TANJUNG KEMUNING - Kerbau dan sapi kini menjadi musuh utama petani. Karena hewan ternak tersebut tidak pandang bulu tanaman petani disikat dan dirusaknya.

Seperti yang terjadi di Desa Tanjung Bulan Kecamatan Tanjung Kemuning belum lama ini, ada puluhan petani yang bibit padi dirusak kerbau. Bahkan petani mengakui, kerbau yang merusak tanaman milik warga Desa Beriang Tinggi. 

Kini antara petani dan pemilik kerbau sudah damai. Pemilik ternak sudah mengakui dan sudah membantu petani berupa pupuk dan pembelian bibit padi guna menutup kesalahan ternaknya.

Namun saat wartawan Radar Kaur (RKa) komfirmasi dengan Tomi, Jumat 2 Februari 2024 melalui handpone (Hp), dirinya tidak mengakui kerbau miliknya yang merusak tanaman petani.

BACA JUGA:Edukasi Gerakan Hidup Sehat di Sekolah, Agendakan Makan Buah Bersama

BACA JUGA:SMPN 25 Satap Kaur Ajari Siswa Manfaatkan Lahan Kosong

“Bukan kerbau saya yang merusak, karena tidak ada laporan dari warga,” sebut Tomi yang maju sebagai Caleg untuk DPRD Kaur ini. 

Terpisah, Camat Tanjung Kemuning Dyki Marianto, S.IP, M.AP menegaskan, diminta pada pemilik ternak mengandangkan ternak dan jangan dibiarkan berkeliaran.

Bila kerbau atau sapi sudah merusak tanaman maka, pemilik ternak dan petani sama-sama dirugikan. Lantaran tanaman yang dirusak petani meminta ganti rugi.

BACA JUGA:Gerakan Menutup Aurat, SDIT Insan Kamil Akan Lakukan Pawai

BACA JUGA:BERI CONTOH! PKK Tanjung Kemuning Garap Lahan Tidur

“Kami minta pada pemilik ternak tolong kandangkan kerbau dan sapi yang sering berkeliaran karena merusak tanaman warga,” katanya.

Dikatakan, ternak berkeliaran sudah lama jadi keluhan warga khususnya petani. Sebab sudah banyak menerima laporan dari warga akibat tanaman dirusak. Selain itu, ternak berkeliaran di badan jalan raya yang dapat membahayakan bagi pengguna jalan. 

“Bila warga sudah kesal tanamannya dirusak, dikhawatirkan akan melakukan hal-hal yang tidak diinginkan,” sampainya.