RADAR KAUR - Saat ini untuk harga Crude Palm Oil (CPO) kelapa sawit di pasar global terus mengalami kenaikan harga. Dengan terus meningkatnya harga CPO tentunya berpengaruh dengan harga minyak goring (Migor) di pasaran. Dengan begitu Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag), Drs. Isy Karim, M.Si mengatakan, pemerintah memastikan harga migor tidak akan naik.
Dikutip dari artikel idxchainnel.com dengan judul “CPO Makin Mahal, Kemendag Pastikan Harga Minyakita Tidak Naik”. Meski harga CPO global naik, harga migor dengan merek Minyakita tidak turut terkerek. Sebab, pemerintah sudah memberikan semacam insentif yang diharapkan mampu membuat harga Minyakita stabil.
BACA JUGA:Dana PIP di Kaur Jadi Cibiran Orang Tua, Cair Jelang Pemilu
Minyakita diproduksi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI jakarta yang diproduksi PT Food Station Tjpinang Jaya. Perusahan tersebut telah diberikan semacam insentif sehingga akan menjamin harga minyak goreng yang diproduksi. Langkah ini dilakukan untuk mengantisipasi kelangkaan minyak goreng serta melonjaknya harga minyak goreng di tanah air.
Biasanya, harga CPO yang melesat akan diikuti oleh harga migor yang semakin mahal. Peningkatan harga CPO global bakal memicu harga minyak curah naik di atas Rp 14.000 per liter.
Pemerintah juga menjaga ketersedian minyak di tengah fluktuasi harga CPO. Dengan begitu ia memastikan hingga lebaran idul fitri nantinya pasokan migor di pasaran dipastikan aman.
Sedangkan untuk harga migor curah kemungkinan akan mengalami kenaikan harga. Karena perusahan yang memproduksi tidak mendapatkan insentif dari pemerintah. Sehingga bisa langsung berdampak pada kenaikan harga ketika CPO di pasar global.
Dengan telah adanya produksi migor yang diberi insentif oleh pemerintah, maka akan bisa menekan harga migor di pasaran. Tentu langkah yang dilakukan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Seperti terjadi beberapa tahun yang lalu, adanya kelangkaan migor di tanah air.