Hakim berpikir sejenak, "Ada benarnya, tapi apakah hanya karena mencium aroma masakan harus membayar?"
Melihat hakim bingung, Abu Nawas berkata, "Saya mengaku bersalah dan siap membayar." Hakim merasa tidak tega, tetapi Abu Nawas meyakinkannya bahwa ia tidak keberatan.
Hakim kemudian bertanya kepada Abu Jahal berapa jumlah yang harus dibayar. "100 dinar," jawab Abu Jahal. Hakim terkejut, "100 dinar? Serius?"
Abu Jahal menjelaskan bahwa masakan itu mahal dan koki yang memasaknya juga dibayar mahal.
Hakim bertanya kepada Abu Nawas apakah ia setuju, dan Abu Nawas menjawab dengan senyuman bahwa ia bersedia, tetapi ingin pulang untuk mengambil uangnya.
BACA JUGA:Cerdik dan Cerdas! Kebunnya Dicuri Abu Jahal, Abu Nawas Rebut Pakai Tumpukan Batu!
Setelah kembali dengan uang 100 dinar, Abu Nawas menunjukkan kantongnya kepada hakim dan meminta agar hakim menghitungnya. Setelah dihitung, hakim mengonfirmasi bahwa jumlahnya benar.
Abu Nawas menggoyang-goyangkan kantongnya, "Hai Abu Jahal, apakah kamu mendengar suara uang ini?" Abu Jahal yang tidak sabar meminta uangnya.
Namun, Abu Nawas menjelaskan bahwa ia hanya mencuri aroma, jadi ia akan membayar dengan suara uang, bukan uangnya.
Mendengar penjelasan itu, hakim mengangguk setuju. Abu Jahal terdiam, tidak menyangka Abu Nawas bisa secerdik itu, dan merasa kecewa karena gagal mendapatkan uang 100 dinar.
Hakim pun menutup kasus ini, menyatakan bahwa masalah ini sudah selesai.