Bolehkah Memajang Foto Khodam Pendamping Nyi Roro Kidul atau Khodam Pendamping Lainnya?

Selasa 28 Jan 2025 - 11:17 WIB
Reporter : Rega Jusa
Editor : Daspan Haryadi

KORANRADARKAUR.ID - Fenomena mistis yang berhubungan dengan khodam pendamping, seperti Khodam Nyi Roro Kidul, sudah menjadi bagian dari kepercayaan masyarakat Indonesia.

Khodam pendamping diyakini sebagai makhluk spiritual yang membantu atau melindungi individu tertentu, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam aspek-aspek tertentu, seperti keberuntungan atau keselamatan. 

Banyak orang yang percaya bahwa khodam ini dapat berwujud atau berinteraksi dengan manusia, meski tidak selalu tampak secara fisik.

Salah satu bentuk yang sering dilakukan oleh sebagian orang untuk memperkuat hubungan dengan khodam pendamping adalah dengan memasang foto atau gambar sebagai simbol.

Namun, pertanyaan yang sering muncul adalah, apakah diperbolehkan untuk memasang foto khodam pendamping Nyi Roro Kidul atau jenis khodam lainnya?

BACA JUGA:Ternyata Ini Alasan Orang Memiliki Khodam Pendamping

BACA JUGA:Praktik Pemanggilan Khodam Pendamping, Simak di Sini Hal yang Perlu Diperhatikan

Sebelum menjawabnya, ada baiknya kita memahami terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan khodam dan bagaimana peranannya dalam dunia spiritual.

  • Apa itu Khodam?

Khodam adalah istilah dalam tradisi spiritual yang merujuk pada makhluk gaib yang dipercaya memiliki kemampuan untuk mendampingi, membantu, dan melindungi seseorang.

Khodam ini diyakini memiliki kekuatan tertentu yang bisa mempengaruhi kehidupan seseorang, baik secara positif maupun negatif, tergantung pada hubungan yang terjalin antara individu dan khodam tersebut. 

Di Indonesia, banyak jenis khodam yang dikenal dalam kepercayaan masyarakat, salah satunya adalah Khodam Nyi Roro Kidul, yang dikaitkan dengan laut selatan dan kekuatan mistis yang ada di dalamnya.

  • Pandangan Agama dan Spiritual

Terkait dengan apakah diperbolehkan memasang foto khodam pendamping, pandangan agama dan spiritual tentu menjadi faktor utama yang perlu diperhatikan.

Dalam agama-agama monoteistik seperti Islam, Kristen, dan sebagian aliran dalam Hindu-Buddha, memuja atau menjadikan gambar sebagai sarana untuk berkomunikasi dengan makhluk gaib dianggap sebagai tindakan yang tidak sesuai dengan ajaran agama.

Dalam Islam, misalnya, ada larangan terhadap praktik yang berbau syirik, yakni menyekutukan Tuhan dengan makhluk lain, termasuk mengangkat gambar atau foto sebagai alat untuk mendekatkan diri kepada kekuatan gaib.

Di sisi lain, ada pula tradisi spiritual tertentu yang lebih terbuka terhadap penggunaan benda-benda sebagai media untuk berhubungan dengan dunia gaib.

Kategori :