Praktik ini harus didasari oleh niat yang murni dan positif.
Anda bisa meminta khodam untuk membantu orang lain, misalnya, melalui diri Anda.
Namun, jika tujuan yang diminta bersifat negatif atau jahat, maka akan ada konsekuensi buruk yang mungkin menimpa diri Anda.
Oleh karena itu, penting untuk selalu menjaga niat yang baik dan menjaga agar tujuan yang ingin dicapai melalui bantuan khodam tetap berada dalam jalur kebaikan.
3. Terhubung dengan Leluhur
Jika khodam yang dimiliki merupakan turunan dari leluhur, ada baiknya untuk selalu memanjatkan doa kepada leluhur sebelum memberikan perintah kepada khodam.
Doa ini tidak hanya sebagai bentuk penghormatan, tetapi juga dapat mencakup permintaan pengampunan atas dosa-dosa yang telah dilakukan.
BACA JUGA:Mengenal Khodam Pendamping Kera Putih Arcapada: Kekuatan Spiritual dan Kepercayaan Masyarakat
BACA JUGA:Kenapa Orang yang Memiliki Khodam Pendamping Cenderung Mudah Emosi? Temukan Jawabannya di Sini!
Dengan demikian, praktik ini tidak hanya berfokus pada kekuatan khodam itu sendiri, tetapi juga pada hubungan spiritual dengan leluhur.
Ini menunjukkan penghormatan dan keterhubungan yang lebih mendalam dalam menjalankan praktik pemanggilan khodam.
4. Mengucapkan Mantra atau Doa
Bagi mereka yang memperoleh khodam melalui amalan atau ritual pengisian, sangat penting untuk mengucapkan mantra atau doa yang sesuai.
Mantra atau doa ini bisa disesuaikan dengan bimbingan dari guru spiritual yang membantu dalam proses pengisian khodam.
Beberapa mantra bisa diucapkan dalam bahasa Arab, bahasa Jawa, atau bahkan dalam bahasa lainnya, sementara ada pula yang bisa diucapkan dalam hati tanpa kata-kata tertentu.
Setiap guru spiritual mungkin memiliki pendekatan yang berbeda mengenai doa atau mantra yang digunakan, sehingga penting untuk mengikuti petunjuk yang diberikan oleh guru yang dipercaya.
Dengan memahami dan mengikuti prinsip-prinsip dasar tersebut, praktik pemanggilan khodam bisa dilakukan dengan lebih bijaksana dan bertanggung jawab. ***