"Sudah banyak cara kami coba untuk pemberantasan, tapi buah padi tetap hampa. Biaya yang dikeluarkan juga banyak, tapi justru tidak ada hasil," beber Rikman.
Karena buah padi hampa, petani pun tidak punya pilihan lain.
Mereka terpaksa memusnahkan batang padi yang gagal panen itu.
Petani memilih tidak mengarit padi, tapi langsung melindas semua tanaman padi dengan traktor.
BACA JUGA:Totoya Veloz 2025 Cocok Sebagai Mobil Keluarga, Ternyata Ini Alasannya Lho!
"Padi tidak kami arit, soalnya percuma saja dipanen kalau tidak ada isinya. Kami pilih langsung ditraktor saja, supaya sawah bisa digarap lagi," pungkasnya.
Gagal panen ratusan hektar sawah di Kedurang jelas akan berdampak luas.
Masyarakat terancam tidak memiliki stok beras untuk konsumsi.
Sebab mereka mengandalkan hasil panen untuk memenuhi kebutuhan pangan.
BACA JUGA:BREAKING NEWS! Tuntutan Terdakwa Korupsi Pasar Inpres Bintuhan Dibacakan, Ini Tuntutannya
Kemudian, harga beras terancam melejit.
Karena beras dari Kedurang merupakan salah pemasok beras terbanyak di BS.
Terpisah, Kadis Pertanian BS Sakimin melalui Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultura Rita Eka Wati mengaku, pihaknya sudah mendapat informasi ada sawah di Kedurang gagal panen.
Namun, untuk saat ini pihaknya masih belum bisa berbuat banyak.
Termasuk untuk memberikan bantaun juga belum bisa dilakukan di awal tahun ini.