Dihantam Gelombang Pasang, 4 Ha Sawah Warga Tanjung Besar Terancam Gagal Panen
Padi milik warga Desa Tanjung Besar Kecamatan Kaur Selatan yang kena air laut saat pasang besar Sabtu 19 Oktober 2024 terancam gagal panen. -Sumber Foto: IST/RKa-
BINTUHAN – Naas dialami petani Desa Tanjung Besar Kecamatan Kaur Selatan, karena hamparan sawah mereka dihantam gelombang pasang besar Sabtu 19 Oktober 2024 lalu.
Sehingga tanaman padi yang baru menjelang matang tergenang air laut, akibatnya tanaman padi itu mengalami dampak buruk mulai mati. Sehingga lahan sawah kisaran 4 hektar (Ha) itu terancam gagal panen, dipastikan petani desa setempat mengalami kerugian.
Kondisi ini dibenarkan Kades Tanjung Besar Yusman Efendi pada Radar Kaur (RKa), Minggu 20 Oktober 2024. Katanya saat ini petani pemilik sawah mengeluh padanya atas pristiwa tersebut.
“Betul, ada kisaran 4 hektar sawah warga saya dimasuki air laut saat pasang besar Sabtu 19 Oktober 2024 lalu. Saya sudah memeriksa kondisi terkini sawah tersebut, besar kemungkinan akan gagal panen. Kejadian ini tentu akan menimbulkan dampak secara ekonomi bagi petani pemilik sawah,” ungkapnya.
Tambah dia, diharapkan kejadian yang dialami warganya ini menjadi perhatian Pemda Kaur melalui instansi yang membindangi.
BACA JUGA:JARANG DISADARI! Ini Penyebab Utama Sawit Gagal Panen
BACA JUGA:Cegah Gagal Panen, Ini Langkah Petani Hamparan Paye
Sehingga ada tindak lanjut dari musibah yang dialami warganya. Baik untuk cara pengatasan kejadian terulang lagi, atau bentuk keprihatinan atas musibah yang mereka alami.
Memang kejadian ini dulu pernah terjadi, tapi sudah lama. Oleh sebab itulah, ke depan solusi yang terbaik bisa dilakukan Pemda Kaur. Walau masyarakat yang terdampak dari masalah ini tidak seberapa banyak, tapi musibah ini perlu diantisipasi supaya tidak terulang lagi.
“Petani terdampak memang tidak banyak, tapi tetap ada pengaruhnya bagi masyarakat. Oleh sebab itulah kami berharap ada perhatian dari pemerintah,” tutur Kades Tanjung Besar.
Tambah dia, kejadian ini besar kemungkinan dampak meyempitnya alur muara Sungai Sambat. Dia yakin jika ada pembukaan alur sungai ini, kejadi serupa bisa diatasi dengan maksimal. Semoga ada tim yang diturunkan untuk melakukan evaluasi dengan persoalan di wilayah desanya ini. Dengan harapan, kejadian ini tidak terulang kembali.
“Kami berharap masalah ini bisa diatasi segera, supaya kejadian ini tidak terjadi lagi. Sehingga petani di desa kami aman dan nyaman dalam aktivitasnya seperti dulu lagi,” tuturnya. *