KORANRADARKAUR.ID - Program unggulan Presiden RI Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka Makan Bergizi Gratis (MBG) akan mengurus anggaran negara yang cukup fantastis yang mana jumlah anggaran Rp 71 Triliun (T).
Dari anggaran tesebut untuk pengadaan pembelian susu Rp 14 T.
Angka tersebut cukup banyak dan apabila ada yang bermain mengunakan anggaran, maka tidak menutup kemungkinan akan berhadapan dengan hukum nantinya.
Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi menjelaskan, saat ini produksi susu dalam negeri tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan program MBG.
BACA JUGA:Kadis Pendidikan Wajib Kawal Program MBG, Ini Penjelasan Wakil Presiden RI
BACA JUGA:Program MBG Masih Uji Coba, Sudah Ada Oknum Broker, Cek di Sini Penjelasan Staf Khusus
Mengenai hal itu Menkop mengaku sudah melakukan diskusi bersama Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana.
Melihat kebutuhan susu untuk memenuhi program MBG yang akan diluncurkan maka untuk kebutuhan susu yang ada di dalam negri saat ini belum bisa memenuhi 100 persen.
Yang mana dari data yang ada untuk jumlah keseluruhan kompresi se-Indonesia susu yang bisa disediakan senilai Rp 1,5 T.
Dengan jumlah tersebut, maka masih sangat jauh untuk memenuhi kebutuhan Rp 14 T.
Tentu langkah yang akan dilakukan memaksimalkan produksi susu dalam negeri.
Dengan kondisi yang ada, apakah nantinya Indonesia akan melakukan impor untuk kebutuhan susu dalam menyukseskan program MBG, Menkop tidak menjawab dengan jelas.
Ia mengatakan akan lebih fokus untuk mengurangi infor dan akan meningkatkan produktivitas susu yang ada di dalam negeri.
Adapun langkah peningkatan produktivitas susu dalam negeri dengan mengembangkan koperasi dalam pengadaan Susu kebutuhan MBG yang ada dengan swasembada susu secara nasional.
BACA JUGA:Program Makan Bergizi Gratis Diprioritaskan Wilayah Tinggi Stunting, Ini Alasan Utamanya