MAJE - Seluas 6 hektare (Ha) lahan warga di kawasan Payilan Hayam di Desa Tanjung Agung Kecamatan Maje terbakar, Minggu 20 Oktober 2024 sekira pukul 15.00 WIB.
Kebakaran ini diduga akibat tindakan salah satu oknum Aparatur Sipil Negara (ASN), yang sengaja membuka lahan dengan cara dibakar.
Peristiwa ini menimbulkan kerugian yang signifikan, terutama bagi empat petani yang kehilangan puluhan batang cengkeh dan sawit.
Adapun korbannya yakni Rizon (35) warga Desa Tanjung Baru Kecamatan Maje mengalami kerugian 150 batang sawit, Iskandar (47) warga Tanjung Agung Kecamatan Maje mengalami kerugian 15 batang cengkeh dan 7 batang sawit.
BACA JUGA:Ratusan Kerbau dan Sapi di Bengkulu Selatan Mati Mendadak, Dinas Diam?
Kemudian Maryanto (45) warga Desa Tanjung Beringin Kecamatan Maje mengalami kerugian 127 batang sawit dan Sirat (36) warga Desa Tanjung Baru Kecamatan Maje mengalami kerugian 2 batang sawit.
Dengan total kerugian mencapai puluhan juta.
Menurut informasi, kronologis kejadian berawal ketika oknum ASN tersebut membakar semak belukar di area kebunnya yang sudah dibabatnya beberapa waktu lalu.
Setelah merasa api sudah padam, dia meninggalkan lokasi kebun dan pulang ke rumah.
BACA JUGA:Sebelum Prabowo Dilantik, Harga TBS Naik Segini!
Namun, tidak lama setelah itu, angin kencang dan cuaca yang panas telah menyebabkan bara api yang masih ada mengeluarkan api hingga menjalar ke lahan tetangga, mengakibatkan kebakaran yang meluas.
Kapolres Kaur AKBP Yuriko Fernanda, SH, S.IK, MH melalui Kapolsek Maje Ipda Alpino, SH membenarkan, bahwa adanya kebakaran hutan dengan luas enam Ha di wilayah Hukum Mako Polsek Maje.
Oknum ASN yang merupakan pelaku dari kejadian ini telah berjanji akan bertanggungjawab atas kerugian yang disebabkan oleh aktivitasnya. Kejadian ini sudah dilaporkan Polres Kaur untuk ditindaklanjuti.
"Kami sudah berulangkali mengingatkan warga, baik dari Media Sosial (Medsos), media cetak dan online. Untuk tidak membuka lahan dengan cara dibakar. Karena inilah yang sebenarnya kami takutkan. Kalau sudah kejadian ini seperti ini banyak yang dirugikan," katanya.
BACA JUGA:Obat dan Alat Kesehatan Kadaluarsa di Kaur Dimusnahkan, Jumlahnya 8 Ton