Destinasi unggulan Desa Ponggok adalah Umbul Ponggok, yang sempat viral beberapa tahun lalu. Di sini wisatawan bisa berenang, snorkeling, latihan menyelam, hingga berswafoto di bawah air.
Selain Umbul Ponggok, ada 4 sumber mata air lain yang juga menarik dikunjungi, yaitu Umbul Besuki, Umbul Sigedang, Umbul Kapilaler, dan Umbul Cokro.
Menariknya, dengan memanfaatkan potensi alam yang dimilikinya, Desa Ponggok menjadi salah satu desa terkaya di Indonesia dengan penghasil desa per tahun mencapai Rp 14 Miliar.
4. Kate Kesu, Toraja
Kete Kesu merupakan desa adat yang mengusung konsep sustainable tourism dalam kategori pelestarian budaya.
Atraksi wisata yang paling ikonik dari Desa Kete Kesu adalah upacara adat rambu solo dan kuburan di tebing batu yang ditaksir telah berusia 500 tahun.
BACA JUGA:Berada di Kaki Merapi, Intip Pesona Desa Wisata Plosokuning
Selain itu, wisatawan juga bisa melihat rumah adat tongkonan yang berjajar rapi di Desa Kete Kesu.
Konon, rumah-rumah adat ini telah berusia lebih dari 300 tahun.
Selain dari segi peninggalan, desa ini juga terkenal sebagai penghasil kerajinan pahat hingga lukis.
5. Penglipuran, Bali
Selain Desa Pentingsari, Desa Penglipuran juga masuk dalam 100 besar Destinasi Berkelanjutan versi GGDD.
Bahkan, desa wisata yang terletak di Bangli, Bali ini dinobatkan sebagai Desa Terbersih di dunia.
Kesadaran menjaga kelestarian lingkungan di Desa Penglipuran lahir dari aturan adat desa.
Salah satu aturan yang menarik adalah larangan menggunakan kendaraan bermotor pada area desa.
Tujuannya adalah menjaga kebersihan udara di Desa Penglipuran sebagai bentuk pelestarian lingkungan.