MAJE - Lantai jembatan penghubung Desa Linau Kecamatan Maje menuju Desa Tanjung Aur Kecamatan Maje kembali rusak.
Kerusakan jembatan penghubung ini akibat tidak terawat, bahkan beberapa bagian jembatan rusak parah.
Seperti besi penyangga jembatan mulai keropos, hingga lantai jembatan mengalami pelapukan.
Kondisi sangat membahayakan pengguna jalan, apalagi jembatan ini merupakan salah satu akses masyarakat setempat.
BACA JUGA:Anak TK Melati Minum Obat Cacing, Ini Manfaatnya
BACA JUGA:Urban Farming Ciptakan Pangan Berkualitas, Ini Penjelasannya
Kades Linau Ispi Yulidarmin membenarkan, bahwa jembatan penghubung Desa Linau menuju Desa Tanjung Aur kembali rusak.
Beberapa bagian lantai terlihat retak, dan menunjukkan tanda-tanda pelapukan.
Melihat kondisi tersebut, warga akhirnya berinisiatif melakukan gotong royong (Goro) perbaikan jembatan.
Antusiasme warga terlihat jelas saat mereka saling bahu-membahu mengangkut material dan membersihkan area sekitar jembatan.
"Jembatan ini bukan hanya penghubung fisik, tetapi juga simbol persatuan antara dua desa. Oleh karena itu, perbaikan ini sangat penting untuk meningkatkan kesejahteraan warga, ujarnya.
Lanjutnya, selama proses perbaikan, warga dibagi menjadi beberapa kelompok.
Satu kelompok bertugas mengganti kayu penyangga yang rusak, sementara kelompok lain fokus pada penguatan struktur jembatan.
Selain itu, ada juga kelompok yang melakukan pembersihan area sekitar, memastikan bahwa lingkungan tetap bersih dan nyaman.
Kegiatan goro ini tidak hanya sekadar perbaikan fisik, tetapi juga menjadi momen untuk mempererat silaturahmi antarwarga.