KORANRADARKAUR.ID - Setelah peristiwa Gerakan 30 September (G30S) 1965 dan kudeta yang menggulingkan Presiden Sukarno.
Pemerintahan Orde Baru di bawah Jenderal Suharto melakukan operasi penumpasan besar-besaran terhadap Partai Komunis Indonesia (PKI).
Penahanan massal terhadap anggota PKI dan simpatisannya dilakukan di berbagai lokasi di seluruh Indonesia, dengan kondisi yang sangat berat dan sering kali tidak manusiawi.
Dikutip dari Jakarta Post dan laporan dari Human Rights Watch serta Amnesty International. Ada dua tempat utama tahanan PKI yakni Pulau Buru, Jawa, dan Sumatra.
* Pulau Buru di Maluku adalah lokasi penahanan yang paling dikenal dan mendapatkan sorotan internasional. Pulau ini menjadi tempat utama bagi ribuan tahanan politik yang dituduh terlibat dalam aktivitas komunis.
BACA JUGA:Hanya Suzuki APV All New 2024, Suku Cadang Berlimpah, Perawatan Gampang
BACA JUGA:Bingung Cara Mengurus Balik Nama Mobil Bekas, Yuk Simak Tata Caranya di Sini!
Menurut laporan Human Rights Watch, tahanan ditempatkan di kamp kerja paksa dengan kondisi hidup yang sangat buruk, termasuk kekurangan makanan, akses kesehatan yang minim, dan perlakuan yang kejam dari pengawal kamp.
Pulau ini dikenal sebagai simbol penderitaan para tahanan PKI, dengan banyak laporan mengenai kematian akibat kelaparan dan penyakit.
* Pulau Jawa, beberapa kamp penahanan juga didirikan untuk menampung tahanan. Salah satu kamp yang terkenal adalah Kamp 7 di Jember, Jawa Timur.
Kamp ini, seperti yang dilaporkan oleh Amnesty International, dikenal dengan kondisi yang keras dan perlakuan yang kasar terhadap para tahanan.
Selain Kamp 7, terdapat juga kamp-kamp lain di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Barat, di mana tahanan sering mengalami penderitaan serupa.
BACA JUGA:Apa Itu Kastrasi Kelapa Sawit? Kapan Digunakan dan Manfaatnya
* Pulau Sumatra juga merupakan lokasi penting dalam penahanan tahanan PKI. Kamp penahanan di Pulau Kemaro, Palembang merupakan salah satu yang paling dikenal.
Sumber dari Jakarta Post menyebutkan bahwa Pulau Kemaro menjadi titik utama dalam sistem penahanan dan distribusi tahanan yang ditangkap di wilayah Sumatra. Para tahanan dari Sumatra seringkali diangkut ke kamp-kamp di kawasan ini, dan kondisi mereka juga sangat memprihatinkan.