KORANRADARKAUR.ID - Apakah pembaca pernah mendengar istilah konsolidasi kelapa sawit?
Buat yang belum tahu konsolidasi tanaman kelapa sawit adalah kegiatan perawatan tanaman yang pertama kali dilakukan setelah penanaman.
Ini perlu dilakukan petani, karena akan berpengaruh dengan penghasilan nantinya.
Konsolidasi tanaman kelapa sawit ini harus dilakukan secara berkala untuk mengetahui kondisi semua tanaman yang dibudidayakan.
BACA JUGA:5 Khodam Pendamping Sering Dijadikan Penjaga Rumah
BACA JUGA:Penanaman Bibit Kelapa Sawit Tidak Boleh Asalan, Ini Caranya
Selain itu, konsolidasi tanaman kelapa sawit juga bertujuan menginventarisasi tanaman yang mati, tumbang atau terserang hama dan penyakit.
Kemudian konsolidasi pada kelapa sawit juga untuk memastikan penanaman tumbuh sempurna, tegak dan tumbuh sehat atau normal.
Kerapatan tanaman kelapa sawit sesuai standar pohon yang sehat harus dicapai pada bulan ke 12 setelah penanaman.
Sensus pada TBM 1 atau usia 0-12 penanaman dengan penyisipan menjadi prioritas utama.
Sensus pada TBM 1 dilakukan pada umur 2, 6 dan 10 bulan setelah tanam.
Tanaman yang tidak normal diberi tanda silang cat berwarna putih.
Sensus selanjutnya adalah sensus tanaman tidak produktif yaitu dilakukan pada saat dimulai kastrasi pada bulan ke 14 dan 18.
Oleh karena itu, untuk kegiatan kastrasi bunga betina
yang ada di pohon non produktif (sensus ke 1 s.d sensus ke 4) tidak dibuang.