Program Makan Gratis Harus Dipenuhi Prabowo, Yuk Simak Sejumlah Faktanya

Selasa 27 Aug 2024 - 05:01 WIB
Reporter : Hery Kurniawan
Editor : Dedi Julizar

Budiman menekankan pergantian nama juga diiringi perubahan konsep pengelolaan.

Ia menyebut sumber pangan yang semula direncanakan impor, kini bakal diutamakan dari produksi dalam negeri.

BACA JUGA:Perlombaan Olahraga Tradisional Digelar Akhir Tahun, Ini Tujuannya

BACA JUGA:Mebeler Baru, Dongkrak Semangat Siswa Belajar

2. Sasaran dan Anggaran

Pada Februari 2024 lalu, Budiman mengatakan sasaran program ini adalah 82,9 juta anak sekolah dan pesantren di seluruh Indonesia. 

Ia menyebut pembiayaan penuh yang diperlukan untuk melaksanakan makan gratis mencapai Rp 450 triliun per tahun.

Ia menyebut kebutuhan makan siang dan susu gratis ini mengacu pada komposisi makanan 4 sehat 5 sempurna. 

Diperlukan setidaknya 6,7 juta ton beras per tahun, 1,2 juta ton daging ayam per tahun, 500 ribu ton daging sapi per tahun, 1 juta ton daging ikan per tahun, berbagai kebutuhan sayur mayur dan buah?buahan, hingga 4 juta kiloliter susu sapi segar per tahun.

"Sehingga diperkirakan secara bertahap program ini memerlukan pembiayaan sebesar Rp100 triliun?Rp120 triliun pada tahun pertama pemerintahan Prabowo?Gibran," ucap Budiman. 

Keponakan Prabowo yakni, Thomas Djiwandono dan jajaran Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Pemerintahan lantas membahas anggaran makan gratis di 2025.

Pembahasan ini dilakukan bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani dan jajaran.

Pria yang akrab disapa Tommy itu kemudian mengumumkan bahwa anggaran tahun pertama sebesar Rp 71 triliun.

Ia menegaskan anggaran makan bergizi gratis ini merupakan kesepakatan pemerintahan Presiden Jokowi dengan Prabowo.

Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa kemudian merinci kembali sasaran program makan bergizi gratis.

Ini diumumkan usai Pidato Penyampaian Keterangan Presiden Atas RUU APBN 2025 dan Nota Keuangan di Gedung DPR/MPR RI oleh Presiden Jokowi.

Kategori :