Menjajah Hanya Seumur Jagung, Ternyata Ini Infrastruktur Peninggalan Jepang di Indonesia

Senin 26 Aug 2024 - 09:01 WIB
Reporter : Riska Ayu K
Editor : Dedi Julizar

KORANRADARKAUR.ID - Sejak kedatangan Jepang di Indonesia pada tahun 1942, selama periode pendudukan yang berlangsung hingga 1945.

Banyak perubahan signifikan yang terjadi di berbagai aspek kehidupan masyarakat, salah satunya adalah infrastruktur.

Yuk simak di sini infrastruktur peninggalan Jepang di Indonesia.

Infrastruktur yang dibangun oleh Jepang selama masa pendudukan ini memiliki dampak yang mendalam dan berjangka panjang terhadap perkembangan Indonesia, baik secara fisik maupun sosial.

BACA JUGA:TERNYATA! Ayah Prabowo Subianto Diidolakan Habibie, Simak Profilnya

BACA JUGA:Berikut Karakter Orang Memiliki Lahir Weton Kamis Kliwon dan Ini Khodamnya

Masa pendudukan Jepang di Indonesia hanya seumur jadi, oleh sebab itu tak banyak infrastruktur yang dibangun Jepang di Indonesia.

Berbeda dengan Belanda yang menjajah Indonesia dalam waktu yang lama, masih banyak infrastruktur peninggalan Belanda yang sampai saat ini masih digunakan.

Warisan infrastruktur peninggalan Jepang juga mencerminkan karakteristik arsitektur dan teknik konstruksi yang berbeda.

Banyak bangunan dan struktur yang masih berdiri hingga saat ini, menjadi saksi bisu perjalanan sejarah Indonesia. 

Dikutip dari money.kompas.com, berikut adalah beberapa infrastruktur peninggalan Jepang di Indonesia:

1. Bandara Frans Kaisiepo Biak

Bandar Udara Frans Kaisiepo di Biak, Papua, pernah menjadi bandara dengan landasan pacu terpanjang di Indonesia.

Dengan panjang runway 3.570 meter dan lebar 40 meter, bandara ini bahkan pernah digunakan sebagai bandara internasional untuk pesawat yang datang dari Jakarta dan beberapa negara Asia menuju Amerika Serikat sebelum menyebrangi Pasifik.

Mengingat sejarahnya, Bandara Biak dibangun oleh Jepang pada tahun 1943 untuk membantu armada pesawat tempur mereka selama Perang Pasifik.

Kategori :