Diludahi Sampai Tidak Boleh Buang Air, Inilah Suku Punya Budaya Pernikahan Terkesan Unik di Dunia

Kamis 22 Aug 2024 - 14:34 WIB
Reporter : Riska Ayu Kurniati
Editor : Dedi Julizar

Anggota keluarga mengawasi jalannya proses tersebut. Setelah itu, mereka akan dinikahkan dan menjalani adat, seperti mesajati, mbait wali dan nyongkolan.

BACA JUGA:3 Suku di Indonesia yang Punya Ilmu Sihir Jenis Santet, Masih Dipertahankan Sampai Sekarang, Bahkan Bisa Bikin

2. Suku Maasai (Afrika)

Suku yang ada di Kenya, Afrika ini memiliki tradisi pernikahan yang unik. Perjodohan yang dilakukan oleh kedua orang tua masih melekat pada adat suku ini. 

Karena orang tua merek yang selalu memilih yang terbaik untuk anaknya, oleh sebab itu setiap calon pengantin tidak akan tahu siapa pasangannya. Selain itu, Suku Maasai memiliki tradisi unik lainnya. 

Dalam masyarakat Maasai, di hari pernikahan, ayah pengantin wanita akan meludahi dada dan kepala anak perempuannya, padahal di berbagai belahan dunia meludah dianggap sesuatu yang tidak sopan. 

Mereka menganggap meludahi pengantin wanita sebagai bentuk pemberkatan dan selamat tinggal kepada anak yang akan pergi atau bergabung dengan keluarga barunya.

3. Suku Tujia (Cina)

Suku Tujia merupakan etnis yang hidup atau tinggal di beberapa wilayah di Cina. Sebelum pernikahan, etnis ini melakukan tradisi yang disebut Zuo Tang.

BACA JUGA:Presiden Soekarno Mengangkat 4 Jenderal Sebagai Menteri, Cek Nama – Namanya di Sini!

Calon pengantin wanita harus menangis selama satu jam sehari hingga tiga puluh hari sebelum pernikahan. Bahkan ibu-ibu harus mengikuti tradisi ini.

Zuo Tang dilakukan di aula dengan duduk bersama untuk menunjukkan cinta dan kebahagiaan yang mendalam. Tradisi Zuo Tang diperkirakan sudah ada sejak zaman perang di Cina atau 475–221 Sebelum Masehi.

4. Suku Tidung (Indonesia)

Untuk melangsungkan pernikahan, Suku Tidung di Kalimantan Utara dan sejumlah bagian Malaysia memiliki pantangan tertentu.

Suku Tidung melarang kedua mempelai untuk buang air selama tiga hari tiga malam setelah hari H karena mereka percaya bahwa tradisi ini akan membawa kebahagiaan, dikaruniai anak dan rezeki yang berlimpah. 

Selain itu, Suku Tidung mewajibkan untuk mempelai pria bisa bernyanyi. Ini karena mempelai pria tidak boleh bertemu dengan mempelai wanita sebelum menyanyikan beberapa lagu cinta. 

Kategori :