Indikasi Korupsi Replanting Sawit Menguat, Jaksa Temukan Modusnya

Kasi Intel Kejari BS Hendra Catur Putra, SH, MH saat menjelaskan mengenai pengusutan Program Replanting, Jumat 17 Mei 2024. Foto: ROHIDI/RKa--

BENGKULU SELATAN (BS) - Indikasi dugaan korupsi anggaran Program Replanting alias peremajaan kelapa sawit di Kabupaten BS kian menguat, Jumat 17 Mei 2024.

Pasalnya, dari penelusuran yang dilakukan oleh pihak Kejari BS sejak beberapa waktu lalu. Jaksa mulai menemukan beberapa kejanggalan yang diduga jadi momok penyelewengan ini.

Bahkan, Jaksa mulai menemukan bukti-bukti yang menguatkan adanya penyelewengan anggaran negara dalam program tersebut.

Jaksa meyakinkan jika kemungkinan besar akan ada kerugian negara dalam perkara ini.

BACA JUGA:Kepsek Diminta Tak Anggap Sepele Poin Syarat Ajukan Bantuan DAK

BACA JUGA:Sampah Kelilingi Kota, DPRD Pertanyakan Penerapan dan Penegakan Perda OPD Teknis

Hal itu muncul karena adanya modus fiktif lahan hingga pengadaan bibit yang dilakukan oleh Kelompok Tani (Poktan) yang dapat program tersebut.

Kajari BS Nurul Hidayah, SH, MH disampaikan Kasi Intel Hendra Catur Putra, SH, MH membenarkan, melalui Pidsus terus melakukan pengusutan dugaan korupsi Program Replanting.

Berdasarkan temuan di lapangan dan hasil klarifikasi beberapa pihak. Banyak modus yang dilakukan oknum terkait untuk meraup keuntungan pribadi dari program tersebut.

Diantaranya, lanjut Kasi Intel, modus membuat data lahan yang fiktif. Permainan harga pengadaan bibit. Hingga pengelembungan anggaran persiapan lahan.

BACA JUGA:JANGAN SALAH! Kenali Jenis dan Peruntukan SIM di Indonesia, Ini Syarat dan Tarif Biaya Pembuatan

BACA JUGA:Polisi Larang Bali, Begini Pesan Kepsek

"Dari temuan kami di lapangan, memang ada indikasi kerugian negara disitu (program replanting sawit, red). Misalnya dari pengadaan bibit dan juga anggaran untuk persiapan lahan," ungkap Kasi Intel.

Tim Intel Kejari BS juga sudah turun ke lapangan beberapa kali untuk mengecek secara langsung lokasi replanting sawit.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan