Kapal Gagal Berlabuh, Kebutuhan Vital Masyarakat Bengkulu Terancam

HERY/RKa DANGKAL: Kedalaman air di Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu hanya 3,5 M membuat kapal besar tak bisa berlabuh, Kamis 25 April 2024.--

BENGKULU - Pendangkalan alur Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu semakin parah. Lantaran tingkat kedalaman air hanya 3,5 meter.

Membuat kapal-kapal besar gagal berlabuh. Jika kondisi ini terus dibiarkan, dampaknya mengancam distribusi kebutuhan vital masyarakat Bengkulu. 

Wakil Ketua II DPRD Provinsi Bengkulu, H Suharto, SE, MBA menegaskan, perlu dilakukan urgensi penyelamatan Pelabuhan Pulau Baai dari pendangkalan alur.

Menurutnya, jika tidak segera dilakukan tindakan akan menghambat perekonomian di Bengkulu.

BACA JUGA:Gunung Berapi Ini Keluarkan 80 Gram Emas Setiap Hari, di Sini Lokasinya

"Harus segera mendapatkan solusi cepat. Kita tidak ingin kebutuhan masyarakat terhambat. Pasalnya, lantaran kapal besar tidak bisa berlabuh. Distribusi barang-barang vital seperti BBM, sembako, pupuk, dan kebutuhan masyarakat lainnya bisa terganggu," ujar Suharto, Kamis 25 April 2025.

Menurutnya, pemerintah daerah dan pihak terkait, termasuk PT Pelindo Bengkulu dan pemerintah pusat. Hendaknya segera mencari solusi alternatif agar distribusi barang-barang vital seperti tidak terganggu.

BACA JUGA:Dampak Krisis Iklim Menakutkan, Imbauan Pemprov Harus Dijalankan

"Kalau tidak segera diselamatkan pendangkalan itu, harus ada alternatif lain agar kebutuhan masyarakat tidak terganggu," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Bengkulu Bambang Agus Supra Budi, S.Sos, M.Si mengungkapkan, pada akhir bulan Maret lalu, Gubernur Bengkulu Prof. Dr. drh. H Rohidin Mersyah, MMA telah melakukan pertemuan dengan Direktur PT Pelindo (Persero).

Ini guna mencari solusi pengentasan masalah pendangkalan alur Pelabuhan Pulau Baai.

"Pelindo telah menyatakan komitmennya untuk melakukan pengerukan alur pelabuhan. Saat ini sedang dalam proses lelang di Kementerian Perhubungan," jelas Bambang.

BACA JUGA:Mess Pemda di Tapak Paderi Tidak Terawat, Bangunan Rp 53 M 2007 Jadi Mubazir

Dia juga menyoroti, pendangkalan alur yang sudah terjadi sejak beberapa tahun ini. Terjadi lantaran penyanggah kolam yang terbuka lebih dari 1 Kilometer (Km). Dengan situasi yang semakin memprihatinkan ini.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan