Setelah Miliki Kontainer Ekspor, Ternyata Ini Kendala Dihadapi Pelabuhan Pulau Baai
Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu mengalami pendangkalan, Rabu 17 April 2024. Foto: HERY/RKa--
BENGKULU - Belum lama ini, Gubernur Bengkulu Prof. Dr. drh. H Rohidin Mersyah, MMA meresmikan adanya kontainer ekspor di Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu.
Ini untuk mendukung tumbuh kembang penjualan luar negeri hasil bumi di Bengkulu. Namun, ternyata ada kendala serius yang kini dimiliki pelabuhan laut itu.
General Manager (GM) PT Pelabuhan Laut Indonesia (Pelindo) Regional II Bengkulu, S Joko pada awak media mengungkapkan, Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu sedang menghadapi pendangkalan atau sedimentasi alur.
Kondisi ini mengganggu operasional pelabuhan, terutama arus keluar masuk kapal menuju dermaga.
BACA JUGA:LANGKAH MAJU! Gubernur Bahas Penataan Pantai Panjang, Simak Kebijakan Terbaru
BACA JUGA:Ritual Aneh, Suku Ini Memakan Abu Jasad Keluarga Sudah Meninggal
"Sedimentasi yang tinggi terjadi karena cuaca buruk beberapa waktu terakhir, yang mengakibatkan pendangkalan yang sangat cepat," ujar Joko, Minggu 14 April 2024.
Diungkapkannya, pendangkalan alur merupakan kendala yang selalu terjadi setiap tahun. Kerenanya selalu memerlukan pemeliharaan atau pengerukan. Saat ini, kondisi ini semakin memburuk lantaran jebolnya sisi kiri tanggul di pelabuhan laut itu.
"Memang setiap tahun dibutuhkan pengerukan untuk mengatasi pendangkalan arus. Namun saat ini kondisinya makin parah, karena jebolnya tanggul di sebelah kiri dermaga," jelasnya.
Lanjut, meskipun rencana pembuatan tanggul permanen sedang dipertimbangkan. Biaya yang tinggi menjadi hambatan utama. Sebab itu, pihaknya masih menunggu momen yang tepat untuk melaksanakan rencana tersebut.
BACA JUGA:TBC di Kaur Meningkat, Simak Jumlahnya, Berikut Upaya Dinkes
BACA JUGA:Festival Gurita 2024 Kaur Digelar Juni, Ini Lokasinya, Simak Menunya
"Rencana kami adalah membangun tanggul permanen untuk mengurangi sedimentasi yang terjadi saat ini," kata Joko.
Pelindo mengajukan permohonan kepada para pihak, terutama para pemangku kepentingan untuk bersabar dan memberikan dukungan dalam penyelesaian masalah ini.