MENGEJUTKAN! Manusia Ternyata Memiliki Ekor, Begini Penjelasan Peneliti
Manusia dan kera memiliki ekor. Sumber foto: tekno.tempo.co--
RADAR KAUR BACAKORAN.CO – Baru-baru ini, para peneliti menemukan genetik tentang mengapa manusia dan kera tidak memiliki ekor.
Sekitar 25 juta tahun lalu, parasit berupa rangkaian kecil Deoxyribo Nucleic Acid (DNA) berulang yang disebut elemen Alu, gen yang menghentikan perkembangan ekor.
Unsur alu adalah bagian dari sekelompok parasit genetik yang dikenal sebagai transposon atau gen pelompat yang dapat memasukkan dirinya ke dalam DNA inangnya.
Kehilangan ekor dianggap sebagai bagian dari latar belakang bagi manusia yang berevolusi menjadi bipedal. Tetapi bagaimana tepatnya manusia kehilangan ekor adalah pertanyaan yang telah lama dicari oleh para ilmuwan.
Penyisipan ini mengubah gen T-box transcription factor T (Tbxt) sedemikian rupa sehingga memicu salah satu perbedaan penting antara monyet dan kera, yaitu monyet punya ekor kera tidak.
BACA JUGA:PNS KAUR FULL SENYUM! TPP Cair, THR Segera Menyusul
BACA JUGA:KABAR BAIK! Pejabat Pemprov Bengkulu Boleh Mudik Pakai Mobil Dinas, dengan Syarat Ini
Perubahan genetik juga dapat memberikan gambaran mengapa beberapa bayi dilahirkan dengan cacat sumsum tulang belakang seperti spina bifida ketika saluran yang menahan tali pusar tidak menutup sepenuhnya.
Ketika gen tersebut dimasukkan ke dalam sepotong DNA, yang diturunkan kepada keturunannya sisipan ini menjadi bagian permanen dari kode genetik.
Untuk mengetahui bagaimana kera kehilangan ekornya, Xia, di New York University Langone Health, Boeke dan rekannya menganalisis 140 gen yang terlibat dalam perkembangan ekor vertebrata.
Tim menemukan bahwa pada monyet, termasuk babon dan kera rhesus gen Tbxt kehilangan sebagian DNA yang ditemukan pada manusia, simpanse dan kera lainnya.
Penyisipan tersebut mungkin muncul pada saat kera menyimpang dari monyet Afrika dan Asia, sekitar 25 juta tahun yang lalu.
Gen lain mungkin juga terlibat dalam hilangnya ekor, masih banyak lagi unsur Alu yang tersebar di antara intron manusia yang mungkin mempunyai efek yang belum diketahui pada aspek lain evolusi manusia.
Kemudian, para peneliti menemukan petunjuk genetik tentang mengapa manusia tidak memiliki ekor.