Butuh Donasi, Siswa SMKN 1 Kaur Alami Kebocoran Jantung 20,5 MM

TERBARING LEMAH : Kondisi Jehan siswa SMKN 1 Kaur terbaring lemah di RS Harapan Kita Jakarta, Selasa 26 Maret 2024. IST/RKa--

KAUR TENGAH - Siswa SMKN 1 Kaur Jehan Apriyanto kelas XII Teknik Instalasi Tenaga Listrik (TITL) anak pertama dari Isharyanto (Buyung,47) dan Lismaidalia (Lia,40) beralamat di Kelurahan Tanjung Iman Kecamatan Kaur Tengah mengalami sakit jantung bocor. Dengan pemeriksaan terbaru kebocoran jantung sudah mencapai 20,5 mm. Yang saat ini sedang dilakukan tindakan di RS Harapan Kita Jakarta. 

Lismaidalia (40) ibu Jehan mengatakan, kondisi anaknya saat ini terbaring lemah di rumah sakit. Sudah lima bulan berjalan ia dan anaknya berada di RS Harapan Kita Jakarta untuk melakukan pengobatan. 

Dengan telah dilakukan operasi pertama pada 26 Februari 2024 lalu, dan akan melakukan operasi kembali sesuai dengan arahan dokter. Selama berada di Jakarta, pihaknya sudah menghabiskan dana Rp 25 juta, itupun dana yang dipinjam melalui keluarga di Kaur. 

"Sudah lima bulan kami berada di Jakarta, hanya saya dan anak saya. Karena ayahnya juga berusaha bekerja mencari tambahan dana untuk memenuhi kebutuhan anak kami satu lagi, serta mengumpulkan dana yang kami pinjam dengan keluarga kami yang telah mencapai Rp 25 juta," ungkapnya.

Lia menjelaskan, dalam memenuhi kebutuhan hidup keluarganya sehari-hari, suaminya bekerja sebagai buruh harian di sawah orang lain dengan upah Rp 70-80 ribu perhari. 

BACA JUGA: Mantapkan Persiapan Siswa Hadapi Asesmen, MKKS SMP Kaur Ambil Langkah Ini

BACA JUGA:Bengkulu Pastikan Ikut 25 Cabor Dalam PON 2024, Pernyataan Ketua KONI Berkesan

Saat ini, Jehan duduk di bangku kelas XII. Di sekolah Jehan dikenal sebagai anak yang baik dan penyabar. Kelak ia ingin sekali menjadi orang yang sukses agar kiranya dapat membahagiakan kedua orang tuanya. 

Jehan kala itu dilahirkan secara normal olehnya dan terlahir dengan berat 2,5 Kg. Saat jehan bayi, sama sekali tidak mengalami keluhan. Namun, setelah 2 minggu pulang dari rumah sakit, Jehan sering sekali mengalami sesak napas, muntah, dan BAB hingga 10 kali dalam sehari. Melihat kondisi tersebut ia langsung dilarikan ke Puskesmas dan diagnose awal saat itu adalah gizi buruk. Sehingga perlu asupan gizi yang rutin dan teratur.

Ketika beranjak usia 10 tahun, Jehan mengalami sesak yang hebat badan menguning, dan badannya yang begitu kurus. Jehan langsung dibawa ke rumah sakit dan dari hasil pemeriksaan, ternyata Jehan mengalami jantung bocor yang diduga kebocoran tersebut bawaan dari lahir. 

Sewaktu pemeriksaan, jantung bocornya berukuran 4,5 mm. Dokter menyarankan segera operasi, namun keluarga lebih memilih untuk melakukan pengobatan tradisional saja di rumah, karena memang terkendala dengan biaya.

Setelah 7 tahun menjalani pengobatan tradisional, kondisi Jehan benar benar sangat drop, badannya menguning, sesak napas, dada nyeri, serta badannya yang sangat kurus. Dengan penuh tekad, keluarganya mengurus jaminan kesehatan dan langsung membawa Jehan berobat ke Jakarta. 

Saat di Jakarta, Jehan rutin menjalani pemeriksaan jantung dan dari hasil pemeriksaan terbaru, kebocoran jantungnya sudah mencapai 20,5 mm. Telah dilakukan operasi pertama dan ke depannya akan segara dilakukan tindakan operasi kedua. 

Untuk pendidikan Jehan saat ini benar-benar sedang ditinggalkan, karena keluarganya sedang fokus dengan pengobatan Jehan. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan