Cuaca Ekstrem, Masyarakat Diingatkan Tentang Mandi, Berikut Penyebabnya
BAHMAN/RKa SUNGAI: Warga sering manfaatkan Sungai Paguci untuk mandi dan mencuci kendaraan, Minggu 10 Maret 2024.--
PADANG GUCI HILIR (Pagulir) – Kini kondisi cuaca ekstem, sedang musim hujan disertai badai. Karena itulah masyarakat diminta tidak mandi ke sungai terutama Sungai Paguci.
Lantaran hujan yang sering mengguyur membuat sungai meluap. Bahkan, lahan pertanian dan perkebunan sering terendam oleh banjir.
BACA JUGA:Besok, Penerbangan M Taufiq Kiemas Pesisir Barat Lampung Mulai Penerbangan Perdana
Camat Pagulir Noprin Asmadi, SE mengatkan, diminta dengan warga jangan dulu mandi ke sungai terutama anak-anak. Sebab musim hujan ini membuat sungai meluap hingga menenggelamkan lahan pertanian dan perkebunan milik warga.
BACA JUGA:HASIL PLENO KPU! Ini Nama 45 Caleg Terpilih DPRD Provinsi Bengkulu Periode 2024-2029, Golkar Ketua
“Kini jangan dulu mandi sungai, lantaran air Sungai Paguci sering meluap,” katanya.
Dikatakan, sebelum jatuh korban jiwa mulai sekarang jangan mandi ke sungai. Air meluap secara tiba-tiba dan bila tidak waspada dikhawatirkan akan menimbulkan korban jika mandi ke sungai.
“Kami mohon musim hujan ini jauhkan dari sungai, jangan sampai ada yang celaka,” ungkapnya.
BACA JUGA:KPU Bantah Suara Ganjar-Mahfud Dipatok 17 Persen, Ini Penjelasannya
Diakui, begitu juga pada petani yang biasa pergi ke lahan pertanian dan perkebunan dekat dengan sungai. Juga tetap waspada dan jangan sampai jadi korban saat air meluap akibat hujan deras yang sering terjadi.
“Petani yang lahannya dekat sungai mohon untuk waspada dimusim hujan ini,” terangnya.
Lanjutnya, akibat luapan air sangat berdampak pada tanaman petani seperti tanaman jagung. Akibatnya pertumbuhannya kurang maksimal dan begitu juga hasil yang didapat. Bahkan, akibat luapan air tidak dapat lagi tumbuh dengan baik dan kadang tanaman bisa mati.
BACA JUGA:Siswi SMP di Lampung Korban Pemerkos44n 10 Remaja dan Disekap Selama 3 Hari, Begini Kronologisnya
“Bila air meluap, tanaman petani seperti jagung banyak yang rusak. Bahkan, tidak dapat lagi tumbuh dengan subur,” ucapnya.