Ternyata! Belanda Pernah Mau Mengubah Nama Desa di Kaur Ini

Ilustrasi Desa Sukarami II Kecamatan Kelam Tengah Kabupaten Kaur.--

RADAR KAUR - Kali ini, kita akan membahas tentang sejarah dari Desa Sukarami di Kecamatan Kelam Tengah. Masih dari wilayah eks-Kaur Utara atau Padang Guci.

Melansir laman jhoniansyahp.wordpress.com, Jumat 23 Februari 2024. Dahulu kala keadaan Desa Sukarami adalah hutan balantara. Orang yang pertama kali bermukim sekaligus sebagai pendirinya adalah Raden Kelingi. Sebelum akhirnya tempat itu semakin ramai seperti terlihat sekarang.

BACA JUGA:Peduli Korban Banjir, Polres Kaur Salur Bansos

Raden Kelingi berasal dari daerah Talang Tinggi yang letaknya ada di belakang Desa Talang Tais Kecamatan Kelam Tengah. Narasumber cerita, tokoh masyarakat (Tomas) Desa Sukarami Abdul Qafar menceritakan. Tempat ini terbagi menjadi lima jungku atau kelompok tempat tinggal. 

Yakni, daerah Galang Tinggi yang letaknya di belakang daerah Kemang Bandung, pemimpinnya adalah Raden Kelingi. Kemudian jungku Pama Lebar yang letaknya dibelakang Desa Rigangan 3, tokohnya bernama Mesamad. Jungku Tanjung Raye yang etaknya dibelakang Desa Rigangan 2, tokohnya bernama Singgur. 

BACA JUGA:Waspada Dampak Buruk Minum Teh, Bisa Timbulkan 5 Penyakit Ini

Jungku Kemang Bandung : letaknya di seberang Air Kelam, tokohnya bernama Siadan. Terakhir jungku Darat Sawah yang letaknya dibelakang Desa Darat Sawah, tokohnya bernama Kenigum

Setelah kelima jungku ini hidup berdampingan. Mereka terpikir untuk membuat nama dusun. Akhirnya melalui musyawarah mereka bermufakat untuk memberi nama Dusun Sukarami. Sukarami berarti menginginkan daerahnya untuk rami penduduknya.

BACA JUGA:TRAGIS! Warga Lampung Dimangsa Harimau, Begini Kondisinya

Ada kisah menarik, kolonial Belanda pernah merubah nama Dusun Sukarami. Orang Belanda mengusulkan kepada Raden Kelingi, “ Tuan gimana kalau nama Sukarami kita ganti aja dengan nama Fajar Bulan, karena bila hari sudah senja bulan akan terlihat jelas dari Bukit Latas".

Usulan Belanda itu ditanggapi dengan halus oleh Raden Kelingi,“ Terimakasih Tuan atas usulannya, tetapi karena dusun kami ini baru berdiri maka kami semua telah sepakat untuk menamakan dusun kami ini dusun Sukarami”. Kemudian orang Belanda itu senyum sambil menganguk setuju.

BACA JUGA:Hadapi Kualifikasi Piala Dunia, Shin Tae-yong Dapat Amunisi Baru

Dengan semakin banyaknya penduduk di Desa Sukarami. Penduduk sepakat untuk membagi lagi desanya. Ini agar penduduknya lebih bisa diperhatikan.

Maka Sukarami terbagi menjadi dua, yakni Sukarami I dan Sukarami II. Walaupun sudah terpisah namun penduduknya masih saling membantu satu sama lain, hidupnya rukun dan damai.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan