Bengkulu Selatan Dikepung Sampah, DLHK Akui Sampah Bisa Diubah Jadi Barang Berharga, Bagaimana Caranya?

ROHIDI/RKa -- MENJIJIKKAN: Tumpukan sampah di Jalan Duayu Kelurahan Pasar Bawah Kecamatan Pasar Manna berserakan dan terkesan menjijikkan, Minggu 7 Januari 2024.--

BENGKULU SELATAN (BS) - Sejak beberapa waktu terakhir, masyarakat mengeluhkan jika Kabupaten BS dikepung dengan tumpukan sampah diberbagai penjuru. Sehingga, beberapa titik di BS terlihat kotor dan terkesan sangat menjijikkan serta berbau tidak sedap.

Menanggapi hal itu, Kadis Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) BS Ir. Haroni Murni, SP mengakui, dalam mengatasi permasalahan sampah diperlukan program pengelolaan yang komprehensif dan terpadu. Sehingga, bisa memberikan manfaat bagi masyarakat sekaligus menjaga kebersihan lingkungan.

"Sampah tidak sekadar dibuang dan menumpuk di tempat pembuangan akhir. Melainkan, bisa diubah menjadi barang berharga dengan nilai guna dan nilai jual tinggi," kata Haroni.

Kadis melanjutkan, pengelolaan sampah bisa sebagai pintu masuk untuk mencapai target pembangunan berkelanjutan. Karena, hal ini merupakan isu multisektor yang berdampak dalam berbagai aspek di masyarakat dan ekonomi.

BACA JUGA:ADUH! Banyak Situs Budaya di Bengkulu Selatan Tidak Tereksplorasi ke Publik, Ini Biang Keroknya

BACA JUGA:APBD Lebih Rp 1 T, Apa Pembangunan Prioritas di Bengkulu Selatan 2024, Simak Kata Bupati

Selain itu, pengelolaan sampah memiliki keterkaitan dengan isu kesehatan, perubahan iklim, pengurangan kemiskinan, keamanan pangan dan sumberdaya. Serta, produksi dan konsumsi berkelanjutan.

Namun, pengelolaan sampah juga dapat dianggap sebagai penghambat sistem beberapa faktor yang mempengaruhi penyebaran dan kepadatan penduduk, sosial ekonomi dan karakteristik lingkungan fisik, sikap, perilaku serta budaya yang ada di masyarakat.

"Saat ini kita sudah memiliki tempat pengelolaan sampah. Namun, belum dapat dimaksimalkan sepenuhnya dan terbukti sampah organik dan non organik masih menyatu," tegasnya.

Masih kata Kadis, pengelolaan sampah berkelanjutan sangat diperlukan untuk mencapai berbagai target terutama pembangunan berkelanjutan. Pengelolaan sampah yang berkelanjutan merupakan salah satu bentuk tanggung jawab atas konsumsi dan produksi yang telah dilakukan.

"Sampah dikelola terdiri sampah rumah tangga, sampah sejenis sampah rumah tangga, dan sampah spesifik. Sampah yang tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan beberapa dampak negatif," beber Kadis.

Haroni menyadari, proses produksi yang tidak bertanggung jawab akan menghasilkan limbah berbahan kimia yang dapat meracuni tanah dan sungai di sekitar. Sampah tidak dikelola dengan baik akan berdampak pada perubahan iklim.

"Maka dari itu, masyarakat agar tertib buang sampah pada tempatnya. Supaya tidak terhindar pencemaran dan petugas berusaha menjaga lingkungan supaya baik-baik saja," harap Haroni.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan