Pejuang di Bidang Kesehatan, Ini Peran Dokter Cipto Mangunkusumo di Kemerdekaan Indonesia

Sosok dr Cipto Mangunkusumo.-Sumber foto: koranradarkaur.id-

Menurut Cipto Mangunkusumo, Budi Utomo tidak dapat memenuhi dan mewakili aspirasinya.

Dikutip dari health.okezone.com, Cipto Mangunkusumo memberikan pengobatan secara gratis karena rasa cintanya kepada tanah air dan keprihatinanya dengan kondisi kesehatan rakyat. 

Setelah itu, dia melakukan hal lain dengan menjadi seorang dokter di Solo. Dia juga mendirikan sebuah organisasi yang bergerak di bidang sosial yang dikenal dengan Klub Raden Ajeng Kartini. 

BACA JUGA:Kemerdekaan Indonesia Tidak Mau Diakui Belanda, Ini Penyebabnya Utamanya

Pada tahun 1912, dia dan Douwes Dekker dan Ki Hajar Dewantara bergabung untuk mendirikan Indische Partij.

Partai politik pertama di Hindia Belanda yang bertujuan untuk menumbuhkan patriotisme nasional dan kerja sama antara orang Indo dengan pribumi. 

Oleh karena itu tulisan dan tindakan Cipto Mangunkusumo yang dianggap berbahaya oleh Belanda.

Dia akhirnya dipecat sebagai dokter oleh pemerintah Belanda.

Selain itu, dia ditangkap dan diasingkan ke Belanda pada tahun 1913. 

Meskipun berada di tanah air penjajahnya, Cipto Mangunkusumo terus melakukan tindakan politiknya.

BACA JUGA:Peserta Seleksi PPPK 2024 Jangan Asal Daftar Akun SSCASN, Konsekuensi Bisa Langsung Gugur

Setelah kembali ke Indonesia pada tahun berikutnya, Cipto terus berkampanye untuk hak-hak masyarakat.

Pada tahun 1920, pemerintah Belanda menahan dia di Bandung.

Dia kemudian bertemu dengan Soekarno di sana, yang kemudian bersama-sama membentuk Partai Nasional Indonesia (PNI).  

Pada tahun 1927, Cipto dibuang lagi oleh Belanda ke Banda, Maluku.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan