Pejuang di Bidang Kesehatan, Ini Peran Dokter Cipto Mangunkusumo di Kemerdekaan Indonesia

KORANRADARKAUR.ID - Kemerdekaan Indonesia yang diproklamasikan pada 17 Agustus 1945 tidak hanya merupakan hasil dari perjuangan fisik melawan penjajah.

Tetapi juga merupakan buah kerja keras berbagai elemen masyarakat, termasuk di dalamnya para pahlawan yang berjuang di bidang kesehatan.

Salah satu pejuang Indonesia dari dunia medis adalah dokter Cipto Mangunkusumo.

Yuk kenal lebih dekat dengan dr Cipto Mangunkusumo dan perannya di kemerdekaan Indonesia.

Dokter Cipto Mangunkusumo merupakan tokoh pergerakan Indonesia Lulusan Sekolah Dokter Jawa (STOVIA) di Jakarta. 

Cipto Mangunkusumo merupakan putra pertama dari Mangunkusumo. Dokter Cipto Mangunkusumo lahir di Desa Pecangakan Jepara Jawa Tengah pada 4 Maret 1886 dan berasal dari keturunan bangsawan Jawa.

 BACA JUGA:Memiliki 15 Kabupaten dan Kota, Yuk Intip Sejarah Pemekaran Provinsi Lampung di Sini!

Karier ayahnya berawal dari guru Bahasa Melayu yang kemudian menjadi kepala sekolah dasar. Selanjutnya bekerja sebagai pembantu administrasi di Dewan Kota Semarang. 

Sementara ibunya berasal dari keluarga tuan tanah Mayong Jepara. Cipto Mangunkusumo dididik menjadi seorang anak yang jujur, berpikiran tajam, rajin dan sangat cerdas.

Oleh sebab itu, dia berhasil menyelesaikan pendidikannya dan lulus dengan baik dari Stovia dan kemudian bekerja sebagai dokter di Jakarta. 

Sebelum pindah ke Demak, Cipto Mangunkusumo menjadi dokter dan bekerja untuk pemerintah di Jakarta.

Organisasi Budi Utomo menjadi harapan bagi Cipto Mangunkusumo sebagai wadah bagi Tiga Serangkai dalam berpolitik. 

BACA JUGA:Pang Suma Pemimpin Suka Dayak Lawan Pasukan Tentara Jepang, Perhatikan Sepak Terjangnya

Namun, dia mengundurkan diri karena perselisihan pendapat atau keinginan antara dia dan pendiri Budi Utomo Radjiman Wedyodiningrat yang menginginkan organisasi sebagai gerakan kebudayaan yang bersifat Jawa sentris.