Tinggal di Rumah Tak Layak Huni! Kisah Pilu Pejuang Kemerdekan yang Pikul Tandu Jenderal Soedirman
Kisah pilu pejuang kemerdekaan-sumber foto: Koranradarkaur.id-
Pria kelahiran tahun 1910 ini mengatakan dia mulai bergabung dengan militer ketika dia berusia 18 tahun.
Dia mulai bergabung dengan laskar rakyat di Magelang, Jawa Tengah untuk membela Tanah Air melawan kolonial Belanda.
Muhamat Amin mengatakan bahwa dia dan Jenderal Soedirman berperang melawan penjajah Belanda di berbagai tempat. Terakhir, dia berperang dengan Jenderal Soedirman di Banyuwangi, Jawa Timur.
Muhamat Amin tidak berharap banyak dari negara. Dia dan keluarganya hanya memiliki mimpi sederhana yaitu tinggal di rumah yang layak.
Muhamat Amin mengharapkan bantuan untuk merenovasi rumah papannya agar dia dapat tinggal di sana sebelum menghadap sang pencipta.
Dia mengatakan bahwa tunjangan veteran dari negara yang diterimanya setiap bulan tidak akan cukup untuk biaya renovasi rumah papannya.
Sebelumnya pihak Desa Brawijaya telah 2 kali berupaya mengusulkan ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Timur untuk memperbaiki rumah Muhamat Amin melalui program bedah rumah.
Rumah pejuang kemerdekaan tersebut masih tertutup dengan papan hingga saat ini. Muhamat Amin berharap ada dermawan yang akan membantu merenovasi rumah papannya agar dia dapat tinggal di rumah yang layak.*