Dua Hari Jelang Kemerdekaan RI, 15 Agustus 1945, Kejadian Ini Wajib Diingat
Para tentara Jepang yang menyerah ke sekutu dan Indonesia memastikan kemerdekaan-sumber foto: Koranradarkaur.id-
KORANRADARKAUR.ID - Dua hari menjelang hari kemerdekaan tepatnya 15 Agustus 1945, hampir tidak diketahui oleh para pejuang Indonesia atau pemerintahan Indonesia saat itu.
Karena saat itu rakyat buta terhadap berita luar negeri lantar seluruh radio disegel.
Seluruh rakyat Indonesia takut mendengarkan informasi dari radio karena risikonya sangat besar, ditangkap polisi militer Jepang atau Kempetai. Orang yang ditangkap akan dituduh sebagai mata-mata dan bisa berbuntut kematian.
Soekarno dan Hatta adalah pimpinan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) dan Radjiman Wedyodiningrat sebagai mantan ketua Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) ketiganya terbang ke Dalat, 250 kilometer timur laut Saigon, Vietnam. Jepang tengah di ambang kekalahan.
Pada 10 Agustus 1945, Hepang telah menyerah kepada Sekutu. Indonesia siap memproklamasikan kemerdekaan RI dan menolak kemerdekaan yang diberikan sebagai hadiah dari Jepang.
Bom atom di Nagasaki dan Hiroshima dijatuhkan sekutu sehingga Jepang telah menerima kekalahan dan menyerah.
BACA JUGA:Aneh Suku Ini Taruh Piring di Bibir, Berukuran 4 Hingga 25 cm
BACA JUGA:Miliki Terminal 100 M², Bandara Namlea yang Terkecil di Indonesia
Walaupun begitu tetapi jepang tetap ingin mengatur yang mana Keinginan jelang Kemerdekaan RI di proiklamsi pada tanggal 24 Agustus 1945.
Soekarno, Hatta, dan Radjiman kembali ke Indonesia pada 14 Agustus 1945. Saat tiba di Indonesia, Syahrir mendesak Soekarno untuk lekas memproklamasikan kemerdekaan karena menganggap hasil pertemuan di Dalat merupakan tipu muslihat Jepang.
Syahrir sudah menyusun teks proklamasi dan telah dikirimkan ke seluruh Jawa untuk dicetak dan disebarkan.
Jepang memang telah menyerah kalah dan apabila proklamasi kemerdekaan di bacakan maka hal buruk akan menimbulkan pertumpahan darah sehingga Sukarno belum memproklamasikan kemerdekaan.
Soekarno memerintahkan Hatta agar Syahrir tidak memproklamasikan kemerdekaan di PPKI.
Jepang akhirnya bertekuk lutut kepada angkatan perang Sekutu.