Hancur Luluh Lantah! Inilah Kondisi Hiroshima dan Nagasaki Setelah Dijatuhi Bom Atom AS

Kondisi Hiroshima dan Nagasaki saat dijatuhkan bom atom oleh Amerika Serikat.-Sumber foto: www.kompas.com-

BACA JUGA:1 dari 6 Kabupaten/Kota Siap Bergabung Pemekaran Provinsi Sumsel Barat

BACA JUGA:Keris Panglima Sudirman, Senjata Andalan Perang Melawan Penjajah

Dikutip dari www.kompas.com, pada 9 Agustus 1945 pukul 11.02, bom kembali dijatuhkan di Nagasaki saat Hiroshima masih menderita dan luluh lantah.

Tindakan ini diambil karena Jepang terus menolak untuk menyerah setelah bom Hiroshima dijatuhkan. 

Di Nagasaki, bom yang digunakan lebih kuat dan memiliki efek yang lebih besar daripada sebelumnya.

Karena Lembah Urakami membatasi ledakan ke arah penduduk sementara arah angin menyebabkan kebakaran tidak meluas, ledakan bom atom tidak berdampak sebesar Hiroshima. 

Meskipun demikian, ledakan bom tersebut tetap merusak fasilitas umum, rumah sakit dan jalan kota. Akibatnya, transportasi bantuan dan upaya penyelamatan korban tertunda. 

Pada kondisi itu, kedua kota terpaksa melakukan kremasi dan penguburan massal para korban. 

Sulit untuk mengetahui berapa banyak orang yang tewas dan terluka akibat bom di Hiroshima dan Nagasaki.

Di Hiroshima, diperkirakan 100.000 hingga 180.000 orang meninggal, sementara di Nagasaki, diperkirakan 50.000 hingga 100.000 orang meninggal. 

Sebagian besar korban meninggal karena luka bakar, luka-luka, cedera dan terkena radiasi bom atom.

Korban yang terkena radiasi atom menunjukkan tanda-tanda seperti diare berdarah, kehilangan sel darah putih, kerusakan sumsum tulang dan peradangan akut di selaput lendir tenggorokan, paru-paru, lambung dan usus.

Paparan radiasi juga dapat menyebabkan keguguran atau melahirkan bayi prematur. Paparan radiasi juga dapat menyebabkan kemandulan.

BACA JUGA:Pendaftaran Seleksi PPPK dan CPNS 2024 Dibuka Minggu ke-3 Agustus, Cek Jadwal dan Formasinya

BACA JUGA:Terbang dengan Sriwijaya Air dan NAM Air, Nikmati Promo Menarik dari Traveloka

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan