Harga Kopi Bikin Masyarakat Pemilik Kebun “Kaya Mendadak”

Warga Desa Muara Dua Kecamatan Nasal dapat uang ratusan juta dari penjualan hasil pertanian saat harga kopi mahal. -Sumber foto: IST/RKa-

BACA JUGA:Hari Ini Tanjung Kemuning Gelar Turnamen Bola Voli, Ini Pesertanya

"Allhamdulillah, petani masih banyak yang menjual kopinya kepada saya. Walaupun harga kopi sekarang perlahan mulai turun. Harapan saya kedepannya harga kopi bisa stabil agar petani kopi bisa sejahtera. Apalagi harga kopi termahal baru di tahun ini," katanya.

Terpisah, petani kopi Darti (55) warga Desa Muara Dua mengaku, sangat diuntungkan dengan harga kopi sekarang.

Dalam waktu delapan bulan, dengan luas kebun 2 hektar dan kurang lebih 8 ribu batang kopi.

Dirinya berharap mendapatkan penghasilan ratusan juta rupiah.

Berbeda dengan harga kopi zaman dulu, sekali panen mereka hanya mendapatkan uang di bawah Rp 100 juta.

BACA JUGA:Kemarau, Petani Merana, Ini Dampak Buruk Dihadapi, Dimana Pemerintah?

"Saya sangat bersyukur, walaupun harga kopi sekarang turun menjadi 50 ribu per kilogram. Saya masih bisa mendapatkan keuntungan Rp 100 juta lebih. Kalau dulu boro-boro bisa terpegang uang sebabnya ini," katanya sambil mengeluarkan air mata haru.

Darti Harapan, harga kopi terus stabil. Kalaupun turun, tidak terlalu jauh. Sebab kenaikan harga komoditas kopi ini.

Sangat membantu dan mensejahterakan para petani kopi. Musabab, mayoritas masyarakat di daerah perbukitan berprofesi sebagai petani kopi.

"Berkat harga kopi, saya sudah bisa tinggal dirumah yang sama seperti warga pada umumnya. Dan ini merupakan pendapat saya paling besar selama saya hidup, apalagi posisi saya janda anak 4. Tentu ini membuat saya bangga dan haru," kata dia.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan