Ada yang Masih digunakan Sampai Sekarang Loh, Inilah Deretan Peninggalan Sejarah Belanda di Indonesia
Peninggalan Sejarah Belanda di Indonesia-Sumber Foto: koranradarkaur.id-
2. Jalan Anyer Panarukan
Belanda melakukan banyak kebijakan selama pendudukannya di Indonesia. Salah satu kebijakannya adalah membangun Jalan Raya Pos Anyer Panarukan dengan kerja paksa atau rodi.
Jalan ini dibangun pada tahun 1808, selama pemerintahan Daendels. Tujuan pembangunan jalan raya antara Anyer dan Panarukan adalah untuk memudahkan arus transportasi, baik itu untuk pengiriman barang pos, dokumen maupun untuk jalur komunikasi.
3. Istana Merdeka
Istana Merdeka adalah peninggalan Belanda lainnya selama menjajah di Indoneisa. Istana Merdeka mulai dibangun pada masa pemerintahan James Loudon, Gubernur Jenderal Hindia Belanda. Pada tahun 1873, istana dibangun di tanah seluas 2.400 meter persegi.
Pada saat itu, Gubernur Jenderal Pieter Mijer lah yang mengajukan proposal untuk pembangunan Istana Merdeka.
4. Lawang Sewu
Lawang Sewu di Semarang, Jawa Tengah, adalah bangunan peninggalan Belanda. Bangunan yang dibangun sekitar tahun 1903 itu diberi nama "Lawang Sewu" dalam bahasa jawa berarti seribu pintu.
Nama seribu pintu itu diberikan karena ada banyak pintu dibangunan tersebut. Walaupu, jumlah pintu sebenarnya tidak mencapai seribu.
5. Benteng Belgica
Benteng Belgica di Pulau Neira adalah bangunan peninggalan Belanda. Benteng tersebut dibangun oleh VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie) di tanah yang dulunya merupakan Benteng Nassau, yang dibangun selama penjajahan Portugis.
VOC membangun Benteng Belgica untuk mencegah serangan rakyat Banda yang menentang monopoli rempah-rempah.
6. De Javasche Bank
Gedung De Javasche Bank, yang terletak di Jalan Garuda No. 1 Krembangan, Surabaya adalah peninggalan Belanda selanjutnya.
Pada masa penjajahan, De Javasche Bank Surabaya adalah cabang dari De Javasche Bank Batavia. Gedung De Javasche Bank saat ini juga menjadi museum serupa dengan Museum Fatahillah.